Network
KABAR TEGAL - Pesta demokrasi yang akan digelar pada 2024 mendatang telah banyak diributkan.
Elektabilitas sosok pemimpin dan partai jelang pilpres 2024 yang masih cukup lama terus bergulir.
Beberapa partai bahkan sudah percaya diri mengusung nama untuk terjun dalam pemilihan presiden 2024 mendatang.
Baca Juga: Rugi Milyaran Rupiah Imbas Penutupan, Pelaku Usaha di Guci Minta Kompensasi Rp 100 Ribu Per Hari
Cukup sering bersuara dalam masalah nasional, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah juga turut buka suara.
Menurut mantan aktivis itu calon presiden (capres) 2024 bukan hanya dilihat dari figur sosoknya saja, tetapi harus memiliki ide atau gagasan mengenai Indonesia.
Akan turut ikut meramaikan pesta demokrasi, Fahri Hamzah tak menampik jika kelak partainya akan mendukung capres yang memiliki ide atau gagasan tentang Indonesia bukan hanya figurnya saja.
Baca Juga: Lembaga Pendidikan NU dan Muhammadiyah Bakal Terdampak Pajak Sekolah
"Jadi kami minta semua calon bicara soal ide bukan bicara figur doang. Tapi ide apa, mau melakukan apa untuk Indonesia," ujar Fahri Hamzah, pada Minggu 13 Juni 2021.
Pagelaran pemilihan presiden masih cukup lama yakni 3 tahun lagi, menurut Fahri Hamzah masih terlalu awal partainya bicara soal bursa capres.
Lebih lanjut ia menjelaskan jika Partai Gelora saat ini tengah fokus memenuhi persyaratan sebagai peserta Pemilu 2024.
"Pada prinsipnya, siapa pun tokoh yang didukung Partai Gelora, harus memiliki ide cemerlang," tuturnya, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Obyek Wisata Guci Ditutup, Petugas Pintu Masuk Kewalahan Hadapi Pengunjung yang Putar Balik
Fahri Hamzah berharap kader partainya terus bekerja keras merekrut anggota hingga menembus angka 1 juta.
Saat ini Partai Gelora sendiri telah memiliki 200.000 kader, dan berharap Otober 2021 mendatang telah mencapai angka yang diharapkan.
Dijelaskan juga, jika saat ini konsolidasi partainya sudah mulai dilakukan dari tingkat pusat hingga struktur kepengurusan paling bawah.
Fahri Hamzah mengatakan nantinya kader yang bergabung dan sudah terjaring akan diberikan pendidikan politik melalui daring karena saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19.***
