Network
KABAR TEGAL - Kinerja kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) ditahun pertama periode kedua ini dinilai sangat buruk dimata relawan pendukungnya. Jaringan Pendamping Kebijakan dan Pembangunan (JPKP) yang merupakan basis masa pendukung Jokowi pun melayangkan kritik tajam terkait hal tersebut.
Ketua Umum JPKP, Maret Samuel Sueken, menyampaikan hal itu pada saat acara Konsolidasi Relawan Pendukung Jokowi, Sabtu (12 Desember 2020). Acara yang berlangsung di kawasan Cikini, Jakarta Pusat ini dihadiri setidaknya 43 petinggi dan Ketua Umum Relawan.
Maret menegaskan bahwa kinerja Kabinet Jokowi sangat buruk di tahun pertama ini.
"Slogan kabinet Menuju Indonesia Maju jauh panggang dari api. Saya berharap ada banyak terobosan baru yang dilakukan oleh para pembantu presiden tersebut," ungkap Maret.
Baca Juga: Atasi Kemiskinan di Tanah Air, Menko PMK Pastikan Penyaluran Bansos Berlanjut di 2021
JPKP menilai permasalahan korupsi dua orang Menteri Jokowi yang diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencoreng kewibawaan pemerintah, bahkan disinyalir beberapa pembantu presiden lainnya tak luput dari incaran KPK.
Ditanya terkait wacana hukuman mati bagi oknum yang diduga melakukan korupsi dana bansos, Maret mendukung sepenuhnya proses hukum yang tengah berjalan, namun dinamika hukuman mati bagi koruptor bansos dianggap efektif guna memberikan efek jera.
"Mereka sudah tega merampok uang rakyat apalagi ini dilakukan ditengah masa pandemi dan rakyat sedang bertahan untuk bisa hidup. Sangat layak dihukum mati," tegas Maret.
Konsolidasi Relawan Pendukung Jokowi juga meminta pemerintah tetap mengedepankan cita-cita reformasi yang digaungkan 22 tahun silam. Penanganan pandemi Covid-19 juga jadi poin penting dalam pertemuan tersebut, upaya menekan penyebaran Covid-19 dan pemulihan ekonomi masyarakat dinilai sangat mendesak.
Baca Juga: Ribuan Jalan Rusak di Jateng Cepat Tertangani Berkat Aplikasi 'Jalan Cantik'
