MRT Jakarta Terus Kembangkan Pendapatan Nontiket

- 14 Desember 2020, 11:38 WIB
Ilustrasi MRT /Antara/
Ilustrasi MRT /Antara/ /

KABAR TEGAL - Pandemi Covid-19 turut mempengaruhi berbagai sektor perekonomian, salah satunya sektor transportasi publik.

Jumlah harian pengguna jasa MRT Jakarta pada Januari dan Februari 2020 lalu mencapai sekitar 88 ribu orang dan skalanya naik menuju target 100 ribu orang per hari.

Namun, awal Maret sampai dengan Mei menurun drastis. Awal Juni mulai bergerak naik. Namun, per 8 Desember 2020, rata-rata pengguna jasa MRT Jakarta mencapai 27.901 orang per hari.

Baca Juga: Bio Farma Lakukan Pre Order Vaksin Covid-19, Benarkah? Ini Faktanya!

Dari sisi bisnis, pendapatan tiket tersebut tidak mencapai harapan. PT MRT Jakarta (Perseroda) berinisiatif mengembangkan pendapatan nontiket, dan salah satunya ialah periklanan.

"Kita memanfaatkan pilar-pilar stasiun layang sepanjang koridor MRT Jakarta dengan pemasangan LED dan LCD. Tahun pertama ini, terdapat 438 pilar neonbox dan 50 pilar LED," ujar William Sabandar, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) dalam keterangan tertulis, Senin (14 Desember 2020).

Dikatakan William, pihaknya juga merambah ke bisnis digital melalui kerja sama dengan perusahaan rintisan maupun anak muda yang bergerak di bidang ekonomi digital dan pembuatan program digital yakni melalui MRTJ Accel dan MRTJ Star Track Incubation program yang diluncurkan beberapa bulan lalu.

Baca Juga: Viral Soal Ujian Sebut Nama Anies Baswedan dan Mega, Ini Penjelasan Disdik DKI Jakarta

Sejak awal beroperasinya, PT MRT Jakarta (Perseroda) telah mendapatkan pemasukan dari berbagai sektor nontiket selain periklanan, yaitu retail, telekomunikasi, hak penamaan, dan pengembangan kawasan berorientasi transit. Meskipun terdampak oleh pandemi, pada 2020 ini, sektor nontiket menghasilkan pendapatan sekitar Rp 370 miliar, lebih baik dari tahun lalu.

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x