Menteri Suharso Menjadi Keynote Speaker Dalam Peluncuran Buku Deklarasi Djuanda

- 13 Desember 2020, 21:30 WIB
Menteri Suharso Menjadi Keynote Speaker Dalam Peluncuran Buku Deklarasi Djuanda Persembahan IATK - ITB Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas
Menteri Suharso Menjadi Keynote Speaker Dalam Peluncuran Buku Deklarasi Djuanda Persembahan IATK - ITB Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas /

KABAR TEGAL. Menteri Suharso Menjadi Keynote Speaker Dalam Peluncuran Buku Deklarasi Djuanda Persembahan IATK - ITBMenteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjadi keynote speaker dalam Webinar : Buku Deklarasi Djunada : makna dan Implikasinya dalam Berteknologi dan Berindustri, yang berlangsung secara virtual pada 13 Desember 2020.

Dalam rangka memperingati 75 tahun Kemerdekaan Indonesia, dan peringatan100 Tahun Institut Teknologi Bandung, Ikatan Alumni Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (IATK – ITB) memprakarsai penerbitan buku "Deklarasi Djuanda: Makna dan Implikasinya dalam Berteknologi dan Berindustri". Buku Deklarasi Djuanda yang ditulis oleh Bapak Prof Saswinadi beserta tim ahli penulis IATK-ITB dan praktisi Tata Wilayah Kepulauan RI, memberikan isyarat bahwa membangun bangsa dan perekonomian harus berbasis pada potensi dan kedaulatan negara kepulauan. Deklarasi Djuanda sendiri dicetuskan oleh Ir. H. Djuanda Kartawidjaja pada 53 tahun yang lalu, bukanlah sekedar tonggak sejarah tetapi juga penguasaan wilayah.

Baca Juga: Bidan Bantu Pemkot Dalam Program KB Mendapatkan Apresiasi Wakil Walikota

“Deklarasi Djuanda merupakan perubahan mendasar tentang penguasaan atas wilayah dan suatu bentuk proklamasi kepada dunia bahwa Indonesia adalah archipelagic state—suatu negara dengan bentangan laut, hamparan samudera yang bertaburan pulau-pulau. Karena itu, laut Indonesia mencakup pula laut sekitar, di antara, dan di dalam kepulauan Indonesia merupakan suatu kesatuan wilayah NKRI.,” ujar Menteri dalam kata sambutannya.

Melalui visi yang diemban dari deklarasi ini, sangat forward looking dan masih sangat relevan dengan kondisi dan perkembangan masyarakat dan perekonomian Indonesia saat ini. Kedaulatan atas wilayah Indonesia merupakan aset bangsa yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku pembangunan untuk berkontribusi dalam mencapai kemajuan bangsa.

“Pandemi Covid-19 juga menyadarkan kita untuk mengevaluasi kembali arah pembangunan bangsa ke depan. Dan, Bappenas meyakini bahwa transformasi ekonomi Indonesia harus di-desain ulang, agar selaras dengan tantangan pembangunan terkini dan dapat segera mengembalikan kapasitas perekonomian yang sempat hilang akibat pandemi,” ucap Menteri Suharso.

Baca Juga: DPC Bintang Muda Indonesia Se Jawa Tengah Dikukuhkan

Dukungan ilmu pengetahuan, serta teknologi dan pemahaman terhadap kekuatan potensi bangsa sebagai negara kepulauan, akan menjadi modal utama untuk sektor industri menjadi penggerak pertumbuhan dan penyedia lapangan kerja yang berkualitas. Artinya, berindustri dan berteknologi harus dilakukan secara bersamaan, dan tidak terpisah-pisah.

“Berbagai tantangan ke depan akan kita hadapi dalam berindustri dan berteknologi, sehingga diperlukan kolaborasi yang kuat antar pihak dan jangan berjalan sendiri-sendiri,” kata Kepala Bappenas.

Halaman:

Editor: Dasuki Raswadi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah