KABAR TEGAL - Terkait dengan beberapa Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang masih diduga ada hubungannya dengan vaksin Astrazeneca, Vaksinolog dan Spesialis Penyakit Dalam dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc., Sp.PD, mengatakan bahwa reaksi pasca vaksinasi adalah hal yang wajar.
“Vaksin bekerja karena vaksin memiliki zat antigen sehingga perlu proses pengenalan pada tubuh untuk membentuk antibodi. Secara keseluruhan, KIPI pada AstraZeneca masih bersifat ringan dan bisa ditangani,” dr. Dirga melalui keterangan resminya Kamis, 20 Mei 2021.
dr. Dirga mengakui ada nya informasi beberapa kasus pembekuan darah abnormal yang disebut thrombosis yang dihubungkan dengan vaksin AstraZeneca.
Baca Juga: Pimpin Pertemuan COVAX, Menlu RI Dorong Peningkatan Kapasitas Produksi Vaksin
Namun begitu, dirinya memastikan bahwa sejauh ini yang diketahui kejadian thrombosis ini amat sangat kecil yakni hanya 10 kasus dari satu juta orang yang menerima vaksin AstraZeneca.
Kondisi inipun kata dr. Dirga masih bisa ditangani secara medis. Para ahli saat ini terus mempelajari karakteristik kondisi thrombosis ini.
Apabila dibandingkan dengan thrombosis akibat terinfeksi COVID-19, kejadian yang diakibatkan AstraZeneca sangat kecil.
Baca Juga: Ditujukan Untuk Pelaku UMKM, Biaya Vaksin Gotong Royong Dipatok Rp 1 Juta Per Orang
Kesimpulannya, dr. Dirga mengatakan vaksin AstraZeneca aman dan manfaatnya jauh lebih besar daripada risikonya.
Selain itu, Indonesia bukan satu-satunya negara yang menggunakan AstraZeneca. Banyak negara di Eropa dan Asia yang sudah menggunakan AstraZeneca.
Hal ini ditunjukkan dari laporan yang menyatakan vaksin ini berhasil menekan kasus baru. Salah satu laporan menunjukkan bahwa setelah dosis pertama efektivitasnya sebesar 65 persen mampu mencegah penularan dan efektivitasnya untuk mencegah COVID-19 yang bergejala hingga 72 persen.
Baca Juga: Sebanyak 3,852 Juta Dosis Vaksin Siap Pakai AstraZeneca Tiba di Indonesia
“Untuk masyarakat agar tidak takut dan tidak ragu menggunakan vaksin AstraZeneca ataupun vaksin lain yang digunakan di Indonesia. Kita tahu vaksin merupakan instrumen yang sangat penting untuk mengendalikan pandemi,” kata dr. Dirga.***