اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
Kaum muslimin rahimakumullah.
Marilah kita memanjatkan Puja dan Puji Syukur kehadirat Allah SWT dengan nikmatnya dan hidayahnya kita dapat berkumpul disini menunaikan solat berjamah
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam yang telah menyampaikan Agama yang sempurna kepada umat manusia. Semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang selalu berpegang teguh dengan sunnah Beliau hingga ajal menjemput kita.
Hari Raya itu ada dua bentuk, kolektif dan individual. Hari Raya kolektif itu adalah Idul Fitri dan Idul Adha, sedangkan hari raya individual kata Anas bin Malik, yaitu:
- Setiap hari yang dilalui tanpa dosa
- Hari dimana seseorang meninggal dalam keadaan Husnul khatimah
- Hari ketika seseorang dapat melewati jembatan shiratal Mustaqim, dan kemudian di akhirat amal shaleh nya selamat dari rampasan orang yang pernah dizaliminya saat di dunia dan dia kemudian selamat dari Zabaniyah sang para malaikat penjaga dan penyiksa orang-orang di dalam neraka
- Hari saat seseorang dimasukkan Allah ke dalam surga, dan
- Hari saat seseorang di Surga dapat melihat Allah SWT.
Lima hari raya ini harus digagas sejak seseorang berada di dunia. Dan karena hari raya ini bersifat individual maka pribadi masing-masing lah yang berusaha menggapainya.
Setiap pribadi yang ingin menggapai hari raya ini harus menjadi pribadi mukmin yang sejati. Karena Anas bin Malik ketika menyampaikan gagasan hari raya individual ini memulai dengan kalimat: Lil mukminin khamsatu ayadin (Bagi orang mukmin ada lima hari raya). Kata "mukmin" yang disebutkan Anas bin Malik menjadi syarat bagi seseorang mampu menggapai hari raya tersebut. Dan indikator kemukiman seseorang adalah ketakwaannya kepada Allah. Sementara takwa adalah mengerjakan dengan sungguh-sungguh apa yang Allah perintahkan dan menjauhi segala apa yang Allah larang.