Namun, jika merujuk di kasus stadion Kanjuruhan, Dr. Venny mengatakan harus ada pemeriksaan otopsi untuk mengetahui kepastian penyebab kematiannya.
"Kita harus melihat dulu dari para korban tersebut, apakah sumber utama dari penyebab korban yang meninggal itu terkait dengan gas air matanya atau tidak. Mungkin dari pemeriksaan otopsi itu akan bisa dilihat lebih lanjut penyebab utamanya," jelasnya Dr. Venny saat ditemui di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Waru, Sidoarjo.
"Kalo saya dibagian paru-paru ya, jadi apakah memang ada proses peradangan berlebihan yang terjadi karena gas air mata pada orang-orang tersebut. Dalam arti apakah itu menjadi penyebab utama? Jadi nanti kita bisa melihat apakah memang itu terkait dengan penggunaan gas air mata ? Jadi kita belum bisa menyimpulkan, kecuali kita sudah melakukan pemeriksaan lebih lanjut," tambahnya.
Sejauh ini menurut sepengetahuan Dr. Venny masih belum mengetahui adanya kematian murni disebabkan karena gas air mata, yang notabene hanya untuk mengurai massa.
"Dari yang saya ketahui memang kalo secara murni hanya karena gas air mata memang tidak. Biasanya selalu ada gabungan dengan trauma yang lain, artinya ada penyebab yang lain," pungkasnya.***