KABAR TEGAL - Kisah dua Wali yang bertolak belakang, satu Wali ahli ibadah dan satunya Wali tukang tidur. Meski demikian dua Wali tersebut derajatnya sama.
Kisah Wali tersebut diceritakan oleh KH Baharuddin Nursalim atau Gus Baha, seperti dikutip dari YouTube Gus Santri.
Dikisahkan, terdapat seorang wali yang terkenal sebagai ahli ibadah dalam aktivitas setiap hari.Wali tersebut selalu melakukan puasa sunnah di siang hari dan sholat malam tahajud setiap malam.
Semua sholat sunnah apa saja dilakukan dan puasa model apa saja dilakukan. Wali ini merasa tinggi hati dan suci. Lalu mengklaim bahwa amal ibadahnya sudah maksimal.
Wali Ahli Ibadah Tanya kepada Wali Tukang Tidur: Kok Bisa Kamu Sederajat dengan Saya? Lalu dia berdoa ingin mencari saingan wali.
“Ya Allah apa ada wali yang setingkat dengan saya?” kata wali ahli ibadah tersebut.
Ternyata, Allah memberikan jawaban dengan menunjukkan wali yang sangat berkebalikan dengan dirinya. Allah mempertemukan dengan wali yang hobinya tidur. Ketika bangun dia melakukan ibadah sholat, lalu tidur lagi.
Wali yang suka beribadah bertanya kepada wali yang hobi tidur tadi.
"Kamu kok bisa sederajat dengan saya sebabnya apa, aku ini siang puasa sunnah, malam sholat tahajud,” tanyanya.
Dengan heran, Wali ahli ibadah tidak paham mengapa perbuatannya bisa dikatakan sederajat dengan Wali yang suka tidur.
"Kamu puasa untuk menahan syahwat, tapi kamu masih menahan rasa karena melihat. Kamu tahajjud tapi terbersit perasaan sok suci,” jawab Wali tidur.
Wali yang hobi tidur itu mengatakan bahwa ciri utama agama itu satu yaitu taqwa. Sedangkan ciri utama taqwa salah satunya adalah meninggalkan maksiat. Dan tidur itu paling efektif meninggalkan maksiat.
Baca Juga: Cek Penerima Bansos PKH Juli 2022 Online di Aplikasi Cek Bansos atau cekbansos.kemensos.go.id
"Kalau kamu puasa kamu masih jalan-jalan lalu melihat perempuan yang bukan muhrim, dan itu adalah potensi dosa,” katanya.
Akhirnya Wali ahli ibadah sadar, tidurnya orang alim itu masih tetap saja pinter.
Gus Baha berpesan sebaik apapun amal ibadah jangan sampai hal itu membuat muncul rasa riya. Hakikat seorang hamba adalah bertaqwa kepada Allah. Dan jalan untuk menjadi hamba yang bertaqwa itu ada banyak.
Sehingga tidak perlu merendahkan orang lain yang dipandang berbeda dengan kita.
Demikian kisah Wali ahli ibadah dan Wali tukang tidur. Semoga bermanfaat. Wallahu A'lam Bishowab.***