Sejarah Puasa Asyura yang Memiliki Banyak Peristiwa Istimewa dan Bersejarah Bagi Umat Islam

5 Agustus 2022, 23:28 WIB
Orang yang sedang berdoa /Pixabay/

KABAR TEGAL- Puasa Asyura dilaksanakan pada pada tanggal 10 Muharram tiap tahun.

Pada perjalanan sejarahnya puasa Asyura ternyata berkaitan dengan dakwah Rasulullah SAW.

Dalam Al-Quran bulan Muharram tergolong sebagai Asyhurul Hurum (bulan-bulan yang dimuliakan).

Baca Juga: Niat Puasa Asyura dan Tasua Lengkap Bahasa Arab dan Terjemahannya

Seperti firman Allah SWT berikut ini:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ (التوبة: 36)

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.” (Surat at-Taubah: 36).

Maksud dari Ayhurul Hurum pada surat At-Taubah ayat 36 yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Salah satu bulan Muharram dimuliakan karena adanya hari Asyura.

Dalam catatan sejarahnya pada bulan Muharram terdapat banyak peristiwa istimewa, yakni salah satunya selamatnya Nabi Musa as dari kejaran pasukan Firaun.

Saat itu Nabi Musa as melakukan ibadah puasa untuk mengungkapkan rasa syukur dari peristiwa tersebut. Kemudian hal tersebut diikuti oleh umat Yahudi yakni berpuasa setiap tanggal 10 Muharram.

Dikutip Kabar-Tegal.com dari MapayBandung.com jika umat Islam punya puasa Ramadhan, maka umat Yahudi punya puasa Asyura. (Ar-Razi, Mafâtîh al-Ghaib, juz V, halaman 75).

Baca Juga: Niat Puasa Asyura Lengkap dengan Terjemahan dan Dalilnya

Imam Fakruddin ar-Razi mengatakan bahwa puasa pada tanggal 10 Muharram merupakan satu-satunya puasa yang dilakukan dalam kurun satu tahun.

Puasa Asyura disinggung dalam dalil-dalil dalam hadits Nabi.

Dalam Shahîh Muslim terhimpun sejumlah 30 hadits yang menyinggung puasa ‘Asyura. Salah satunya adalah hadits berikut:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَدِمَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ، فَوَجَدَ الْيَهُودَ يَصُومُونَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَسُئِلُوا عَنْ ذَلِكَ؟ فَقَالُوا: هَذَا الْيَوْمُ الَّذِي أَظْهَرَ اللهُ فِيهِ مُوسَى، وَبَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى فِرْعَوْنَ، فَنَحْنُ نَصُومُهُ تَعْظِيمًا لَهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: نَحْنُ أَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ فَأَمَرَ بِصَوْمِهِ. (رواه مسلم)

Artinya: “Dari Ibnu Abbas ra, beliau berkata: ‘Rasulullah saw hadir di kota Madinah, kemudian beliau menjumpai orang Yahudi berpuasa Asyura. Mereka ditanya tentang puasanya tersebut, lalu menjawab: "Hari ini adalah hari dimana Allah SWT memberikan kemenangan kepada Nabi Musa as dan Bani Israil atas Fir’aun. Maka kami berpuasa untuk menghormati Nabi Musa."

Baca Juga: Niat Puasa Tasua dan Asyura, Lengkap Beserta Terjemahnya

Kemudian Nabi saw bersabda: ‘Kami (umat Islam) lebih utama memuasai Nabi Musa dibanding dengan kalian’. Lalu Nabi SAW memerintahkan umat Islam untuk berpuasa di hari Asyura." (HR Muslim).

Demikian sejarah puasa Asyura yang dilaksanakan setiap tanggal 10 Muharram. Semoga bermanfaat.***

 

 

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Tags

Terkini

Terpopuler