Ziarah ke Makam Amangkurat I, KPA Irnanda Laksanawan Ceritakan Perjuangan Putra Sultan Agung

- 26 Januari 2024, 13:15 WIB
KPA Irnanda Laksanawan menaburkan bunga saat ziarah ke makam Amangkurat I di Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal.
KPA Irnanda Laksanawan menaburkan bunga saat ziarah ke makam Amangkurat I di Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. /Kabar Tegal/Dwi Prasetyo Asriyanto/

KABAR TEGAL Ketua Umum Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P2N) Ir. Irnanda Laksanawan yang juga seorang Pangeran Mataram dengan gelar Kanjeng Pangeran Arya (KPA) melakukan ziarah ke makam leluhurnya Amangkurat I di Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal.

KPA Irnanda Laksanawan mengatakan, Amangkurat I merupakan putra dari Sultan Agung Hanyokro Kusumo, yang meninggal di Banyumas dan dimakamkan di Tegal Arum atau sekarang disebut Desa Pesarean. Ia merasa sangat terharu, dan merasa baru tahu bahwa eyang-eyangnya makamnya disini. Dia menegaskan disini adalah makam Amangkurat I, bukan petilasan

"Seharusnya makamnya di Imogiri atau makam raja-raja Mataram, beliau memimpin selama 31 tahun dan hidup bersama rakyat, mestinya pemimpin kita seperti ini," kata Irnanda Laksanawan kepada Kabar Tegal, Jumat, 26 Januari 2024.

Baca Juga: Irnanda Laksanawan Nilai Waduk Cacaban Tegal Berpotensi Jadi Wisata Nasional

KPA Irnanda mengisahkan, Amangkurat I adalah seorang raja yang merakyat, raja Mataram yang memimpin selama 31 tahun sejak tahun 1647-1677, sejak umur 5 tahun hingga 11 tahun beliau diasuh oleh Ki Lembah Manah.

Dia meyakinkan, jika ada yang menceritakan dengan versi lain adalah tidak benar, banyak sekali informasi dalam buku sejarah tentang kiprah Amangkurat I, yakni membuat usaha kecil.

"Beliau mengakat kerabat-kerabatnya termasuk mengankat Ki Gede Sebayu menjadi Bupati pertama di Kabupaten Tegal," ujarnya.

Menurut KPA Irnanda Laksanawan, Ki Gede Sebayu adalah seorang leader, yang mengembangkan konsep ekonomi rakyat dan penyebar agama Islam.

Bahkan, menurutnya, Ki Gede Sebayu juga membuat sistem irigasi dengan memanfaatkannya menjadi sistem pertanian yang maju dan menjadikan Tegal sebagai lumbung padi, bawang, jagung dan tanaman lainnya, sehingga masyarakat menjadi tahu cara bercocok tanam.

Baca Juga: Lembaga Adat Keraton Surakarta Lakukan Jamasan Astana Sunan Amangkurat Agung

"Jadi sekarang, saya yakin, pemimpin di Kabupaten Tegal saya yakin melakukan yang sama yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat," ucapnya.

Selain sangat hafal dengan silsilah dan kisah Raja Amangkurat I, KPA Irnanda berharap dengan adanya situs sejarah ini, perlu diberikan perhatian yang lebih, agar menjadi pembelajaran untuk generasi muda bahwa banyak pemimpin di bangsa yang menjunjung tinggi budaya.

"Jangan sampai generasi muda ini terlepas dari masa lalu," ujarnya.

Dia mencontohkan bahwa di negara maju seperti Jepang, Belanda, Inggris dan Cina juga ada kerajaan yang rakyatnya sangat menghormati budaya, sangat santun dan adab.

"Jadi, sangat benar pemerintah sudah mengerucut pada pola modernisasi, bahwa bagsa ini harus berubah cepat namun budaya jangan tercerabut,"

Menurutnya, budaya itu penting, agar semua memiliki filosofi hidup yang menjadi pegangan dan sebagai pengingat bahwa kita berasal dari bangsa yang hidup di tanah air ini.

"Orang Jawa, budaya Jawa, jangan sampai meniru budaya ala barat atau timur, sehingga perlu ditingkatkan lagi kesenian dan kebudayaannya," tuturnya.

Baca Juga: Mengungkap Sisi Lain dari Prosesi Jamasan Makam Sunan Amangkurat I di Tengah Pandemi

Menurutnya, makam ini bisa menjadi perhatian pemerintah pusat, dan mestinya Raja Amangkurat I menjadi salah satu pahlawan nasional karena menguasai Pulau Jawa dan melawan VOC saat itu.

"Mestinya beliau ini menjadi pahlawan nasional, karena menguasai Pulau Jawa dan melawan VOC atau Belanda, walaupun terpaksa bekerjasama agar Belanda menghormati kita, bahkan setiap tahun Belanda memberikan upeti kepada Mataram untuk kesejahteraan masyarakat saat itu," jelasnya.

"Semoga yang membaca ini yang dari jawa atau manapun memiliki local wisdom atau budaya lokal yang harus dihormati dan ditingkatkan supaya bansa ini menjadi bangsa yang adiluhung lagi," katanya.

Baca Juga: Peringati HUT Bhayangkara ke 77 Polres Tegal Gelar Upacara dan Ziarah Taman Makam Pahlawan

Bangsa ini sejak zaman dahulu adalah bangsa yang hebat, seperti bisa membangun candi Borobudur, Prambanan dan lain-lain tanpa campur tangan bangsa lain.

"Bangsa ini adalah bangsa yang hebat dari dulu, jadi jangan rendah hati, teknologi kita harus maju agar bisa membuat kereta cepat, jalan tol dan jembatan. Ini yang akan menjadi kekuatan bangsa," tandasnya.

Menurut Irnanda, dengan terus mendukung pemerintah untuk terus memperhatikan ekonomi rakyat, ekonomi berkembang dan teknologi.

"Teknologi pertanian, ekosistem pertanian harus diberin, ekosistem perdagangan harus diperhatikan, ekosistem budaya harus diunggulkan agar menjadi manusia unggul," tandasnya.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x