Dengan adanya inflasi pada Stasiuh Tiltmeter Bambangan (Kabupaten Pemalang) yang merupakan stasiun tiltmeter terdekat dengan puncak, menunjukkan tekanan telah bergerak menuju puncak Gunung Slamet atau berada pada kedalaman yang lebih dangkal dari sebelumnya.
Baca Juga: Kemunculan Dinosaurus di Kaki Gunung Slamet, Bikin Penasaran Warga
Hal itu, menunjukkan peningkatan tekanan di bawah tubuh Gunung Slamet yang dapat memicu gempa-gempa dangkal maupun terjadinya erupsi freatik.
Disebutkan, potensi ancaman bahaya Gunung Slamet saat ini berupa erupsi freatik dan magmatik yang dapat menghasilkan lontaran material pijar melanda daerah di sekitar puncak dalam radius dua kilometer.
Hujan abu dapat terjadi di sekitar kawah dan melanda daerah yang ditentukan oleh arah serta kecepatan angin.
Terkait dengan kondisi tersebut, PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat dan pengunjung atau wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius dua kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet.***