Napak Tilas Fosil Purba Tertua di Pulau Jawa di Aliran Sungai Cisaat Galuhtimur

- 31 Oktober 2022, 14:35 WIB
Para pecinta sejarah kepurbakalaan asal kota batik Pekalongan yang tergabung dalam Yayasan Lhaguira, menggelar kegiatan edukasi fosil purba
Para pecinta sejarah kepurbakalaan asal kota batik Pekalongan yang tergabung dalam Yayasan Lhaguira, menggelar kegiatan edukasi fosil purba /Sri Yatni /

KABAR TEGAL - Para pecinta sejarah kepurbakalaan asal kota batik Pekalongan yang tergabung dalam Yayasan Lhaguira, menggelar kegiatan edukasi fosil purba dan susur Sungai Gintung Desa Galuhtimur, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, sungai tempat sebagain besar fosil ditemukan.

Hadir dalam kegiatan ini antara lain Kades Galuh Timur Sobandi A.MA, Willem Taslim pendaki gunung terkemuka di Indonesia, Babinsa Galuh Timur Koramil 09 Tonjong Kodim 0713 Brebes Serda Beni Ismawan, rombongan dari Yayasan Lhaguira Pekalongan, Mahasiswa UGM Yogyakarta, Komunitas Pelestari Situs Buton (Bumiayu-Tonjong), serta para pengurus Pokdarwis Galuh Timur.

Disampaikan Ketua Pokdarwis Kampung Purba Galuhtimur, Serka Ali Mahfur yang juga merupakan anggota Koramil 09 Tonjong, bahwa pihaknya sangat menyambut baik adanya kegiatan edukasi kepurbakalaan di desanya yang dilakukan oleh para pecinta purbakala asal Pekalongan dalam rangka menyambut HUT Yayasan Lhaguira yang ke-3 itu.

Baca Juga: Jadwal Film di Bioskop Gajahmada Cinema Tegal Minggu 30 Oktober 2022, Nonton Lyle Lyle Crocodile

“Sejak pandemi covid-19 tahun 2019 lalu, kegiatan wisata purbakala di Galuhtimur seperti mati suri. Pasca pendemi saat ini, wisatawan sudah mulai berdatang dimana kebanyakan anak-anak sekolah,” bebernya Senin, 31 Oktober 2022.

Terkait penyimpanan fosil purbakala di Rumah Fosil Kampoeng Poerba di pinggir Dukuh Tengah, saat ini seluruh fosil yang sebelumnya berada di tempat itu disimpan kembali di rumah-rumah penduduk yang merupakan penemu fosil, seperti di kediaman Nasikhin, Dukuh Tengah RW. 02.

“Alasannya adalah faktor keamanan karena letak rumah fosil berada di pinggir dusun sehingga kurang terpantau warga. Selain itu juga untuk menghindari fosil dirusak oleh sekawanan monyet liar yang sudah merusak genteng rumah fosil,” sambungnya.

Baca Juga: Wujud Perhatian Habib Luthfi, Tak Lupa Beri Bekal Nasi Rantangan untuk Kapolri ke Rembang

Untuk itulah dirinya berharap kepada pihak terkait agar segera menyempurnakan bangunan utama Museum Purbakala Situs Buton yang berada di Dukuh Kalipucung RT. 02 RW. 05, Galuh Timur, termasuk kelengkapan fasilitas pendukungnya seperti wc, mushola, dan bahkan peningkatan akses menuju kesana.

Halaman:

Editor: Dessi Purbasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x