Network
KABAR TEGAL - Kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal menutup kawasan Alun-alun mulai pukul 17.30 WIB hingga pukul 00.00 WIB dengan portal memasuki babak baru.
Setelah rekomendasi DPRD Kota Tegal tak juga digubris melebihi batas waktu 7 hari setelah audiensi pada Senin, 6 Desember 2021 lalu, P2KAT akhirnya mengadukan nasib mereka ke presiden Jokowi melalui Kantor Staf Presiden (KSP).
Dalam agenda "KSP Mendengar" yang dilaksanakan di Karlita Hotel Tegal, Senin 13 Desember 2021 siang, perwakilan P2KAT menyerahkan surat aduan kepada Deputi IV KSP, Juri Ardiantoro yang ditujukan langsung kepada Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Walikota Bersikukuh Tutup Alun-alun Tegal dengan Portal, Begini Tanggapan Gubernur Ganjar
Surat aduan tersebut memohon agar Presiden Jokowi menaruh perhatian terhadap permasalahan yang timbul imbas dari penutupan sepihak kawasan Alun-alun Tegal oleh Pemkot Tegal.
Sekira pukul 14.00 WIB, Direktur Jendral (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi juga melakukan rapat pembahasan pemasangan portal Alun-alun Tegal dengan P2KAT secara virtual.
Pemkot Tegal sendiri yang diwakili oleh Dinas Perhubungan dan Satpol PP menjelaskan bahwa penutupan yang dilakukan dikarenakan kawasan Alun-alun akan dijadikan sebagai tempat wisata, berbeda dengan alasan awal yang digembar-gemborkan bahwa penutupan guna meminimalisir kerumunan.
Baca Juga: Kerap Buat Kebijakan Tidak Pro Rakyat, Dedy Yon Disebut Sebagai Walikota Terunik se-Indonesia
Pihak Dirjen Perhubungan Darat rencananya akan melakukan komunikasi dengan Pemkot Tegal guna mencarikan solusi terbaik terkait persoalan tersebut. Ditengah upaya menjaga agar kasus Covid-19 tidak menyebar lagi, pihak Dirjen juga mengingatkan Pemkot Tegal agar tidak juga abai dalam pemulihan ekonomi pelaku usaha.
