Ribuan Kapal Tak Bisa Melaut, Ketua HNSI: Pemkot Tegal Diminta Ikut Campur Tangan Cari Solusi

- 27 Mei 2021, 08:42 WIB
Salah satu pemilik kapal asal Kota Tegal, Yusuf Baihaqi saat di memantau di kolam pelabuhan, Selasa, 25 Mei 2021.*
Salah satu pemilik kapal asal Kota Tegal, Yusuf Baihaqi saat di memantau di kolam pelabuhan, Selasa, 25 Mei 2021.* /

KABAR TEGAL- Ribuan kapal nelayan Kota Tegal yang hendak melaut tertahan di kolam Pelabuhan.

Kapal-kapal nelayan harus mengantri, menunggu kapal yang bersandar paling belakang bisa bergerak keluar.

Hal ini diungkapkan pemilik kapal asal Kota Tegal, Yusuf Baihaqi saat di memantau di kolam pelabuhan, Selasa, 25 Mei 2021.

Baca Juga: Pelabuhan Kota Tegal Dinilai Sebagai yang Terjorok, HNSI: Butuh Perhatian Serius

"Sejak H-4 Idul Fitri kolam pelabuhan sudah mulai penuh kapal yang bersandar hingga lebaran kapal yang bersandar sudah mencapai seribuan lebih," katanya.

Yusuf mengatakan, kapal yang posisinya di tengah apa lagi di belakang mau keluar untuk melaut susah.

Sedangkan lebaran Idul Fitri sudah 10 hari lewat, kapal miliknya mestinya harus sudah melaut.

Baca Juga: Ratusan Nelayan Langsung Jalani Pemeriksaan Swab Antigen Saat Bersandar di Pelabuhan Pelindo Tegal

"Ini harus ada koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti antara ABK, Sahbandar dan Polair untuk mengatur kapal yang mau keluar," ungkap Yusuf.

Jadi kalau tidak ada yang mengatur, Yusuf khawatir akan timbul konflik karena apa bila kapal yang posisinya di tengah dilepas tanpa ijin dari pemilik atau nahkodanya maka mereka akan marah.

Untuk menghindari konflik, Yusuf akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Baca Juga: Disebut Sebagai Pelabuhan Terjorok, Kusnendro : Pelabuhan Pelindo Perlu Diperluas

Kapal akan bisa keluar disaat air pasang diperkirakan memakan waktu 5 jam hanya 7-10 kapal yang bisa keluar dari kolam.

Yusuf berharap menumpuknya kapal di kolam baik yang posisinya di tengah maupun yang berada di belakang yang akan berlabuh kembali tidak terjadi konflik.

Secara terpisah Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal, Riswanto mengatakan, persoalan dari nelayan Kota Tegal adalah masih terbatasnya Pelabuhan Perikanan Pantai Kota Tegal yang saat ini sudah tidak bisa menampung jumlah kapal perikanan yang ada di Kota Tegal.

Baca Juga: Satpolair Polres Tegal Kota Sambangi Tempat Bongkar Muat Pelabuhan Tegal

Riswansto menyebut, sesuai data di asosiasi HNSI maupun di Paguyuban nelayan dari semua alat tangkap dan berbagai jenis ukuran kapal sebanyak 1.200 kapal.

"Kalau tiap tahun kondisinya seperti ini terus tentu menjadi kendala bagi para nelayan," kata Riswanto.

Nelayan bersama kapal yang mendahului masuk Pelabuhan dan saat ini sudah mempersiapkan diri untuk melaut tidak bisa keluar dikarenakan ada penumpukan kapal yang masih sandar.

Baca Juga: Jadwal Lokasi Layanan Samsat Keliling Tegal, Kamis, 27 Mei 2021

Riswanto meminta kepada Pemerintah Daerah Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah maupun Pemerintah pusat untuk segera mungkin ikut campur tangan dalam mencari solusinya.

"Hal itu agar persoalan yang setiap tahun seperti ini muncul bisa terurai, ada solusinya," ujar Riswanto.

"Pelabuhan Kota Tegal butuh anggaran besar dan untuk mekanisme, wewenang dan anggaran Riswanto menyerahkan kepada Pemkot Tegal yang bisa meneruskan ke Provinsi Jawa Tengah dan ke Pemerintah pusat dengan harapan bisa mengakomodir terwujudnya pelabuha yang besar, moder berkonsep wisata sesuai dengan slogan Kota Tegal Bahari," tutup Riswanto.***


Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah