Capaian indikator ekonomi makro tahun 2020, rata-rata mendapat poin rendah. Untuk pertumbuhan ekonomi mengalami minus 1,46 selain itu, angka kemiskinan bertambah dari 7,64 persen menjadi 8,14 persen dari jumlah penduduk di kabupaten Tegal. Kenaikan juga terjadi pada angka pengangguran dari 8,21 persen menjadi 9.82 persen.
“Ini disebabkan karena adanya pandemi Covid-19 yang telah melemahkan sendi-sendi ekonomi. Tapi pemerintah daerah jangan pasrah, segala upaya harus ditempuh agar bisa bangkit dari kondisi ini," pungkas Khaeru Sholeh.***