Network
KABAR TEGAL - Dalam acara Ngopi Kemisan edisi 42 dengan tema “Antara Jalan Rusak, Gelap dan Laka Lantas” yang berlangsung di Kedai Jati Kopi, Kamis (1 April 2021) sore, Wakil Bupati Tegal, H. Sabilillah Ardie, B.Sc. S mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi keuangan pemerintah daerah saat ini.
Keterbatasan anggaran akibat refocusing sangat berdampak pada aspek pembangunan di Kabupaten Tegal, terutama yang terkait infrastruktur dan pemeliharaan jalan. Ardie tak menampik bahwa anggaran yang ada di daerah kini sangat terbatas.
”Yang punya uang banyak itu pemerintah pusat. Jangan berharap pemerintah daerah dan provinsi punya uang. Tidak ada anggaran perubahan tidak ada APBNP tapi ada refocusing dua kali,” jelas Ardie.
Baca Juga: Pasien Positif Klaster Penusupan Terus Bertambah, Dinsos Serahkan Bantuan Beras 1120 Kilogram
Bahkan Ardie menyebut pemerintah pusat curiga dengan pemerintah daerah, anggaran belum sampai ke daerah tapi sudah dipotong terlebih dahulu oleh pusat.
"Rezim hari ini adalah rezim curiga. Pemerintah pusat curiga dengan pemerintah daerah, pemerintah provinsi. Belum uangnya turun (anggaran) sudah diminta banyak-banyak," tegas Ardie.
Selain itu, Ardie juga prihatin dengan kondisi pejabat-pejabat utama di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Tegal yang hanya bersikap pasrah dengan keterbatasan anggaran yang terjadi saat ini.
“Untuk mendapatkan anggaran dari pusat diperlukan relationship yang baik, harus ada keinginan. Tapi maaf, beberapa pejabat utama di kita kalau diajak untuk seperti begitu bilangnya yang ada aja,” pungkas Ardie.
Acara Ngopi Kemisan edisi 42 dipandu oleh ketua PWI Kabupaten Tegal, Dwi Ariadi. Hadir dalam diskusi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Heri Suhartono, Kepala Dinas Pehubungan (Dishub) Uwes Qoroni, Kasatlantas Polres Tegal yang diwakilkan oleh Ipda Teguh, Sekretaris Formasi Kabupaten Tegal Rosa Mulyadi, serta aktivis dan pemerhati sosial Kabupaten Tegal.***
