Network
KABAR TEGAL - Kasus pencemaran nama baik dan pelanggaran Undang-Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) yang dilaporkan oleh Dandim 0712/Tegal, Letkol Inf. Sutan Pandapotan Siregar kepada Ketua GNPK-RI Basri Budi Utomo, memasuki tahap pemanggilan Basri sebagai saksi oleh penyidik Polres Tegal Kota.
Basri dilaporkan atas dugaan menyebarluaskan informasi ke media sosial terkait berita tidak benar yang dituduhkan kepada Dandim 0712/Tegal.
Dalam keterangan kepada awak media, AKP Syuaib Abdullah, SIK, Kasat Reskrim Polres Tegal Kota menjadwalkan panggilan pertama kepada Basri, Senin (17 Maret 2021).
"Kami jadwalkan untuk pemeriksaan saksi Basri hari ini pukul 10.00 WIB. Materi pemeriksaan terkait pelaporan Dandim atas dugaan pencemaran nama baik melalui media sosial dan atau menyebarkan berita bohong yang dapat menyebabkan keonaran dimasyarakat serta penghinaan terhadap penguasa," jelas Syuaib.
Baca Juga: Kisruh Dedy Yon-Jumadi, Polda Jateng Terus Dalami Aduan Rekayasa Kasus Narkoba
Surat panggilan pertama Polres Tegal Kota bernomor B.Pgl/14/II/3030/Reskrim merupakan tindak lanjut adanya surat laporan Polisi dengan nomor LP/32/II/2021/Jateng/Res Tegal Kota, pada bulan Februari 2021, oleh Sutan Pandapotan Siregar dengan jabatan Komandan Kodim 0712/Tegal.
Sampai dengan Senin malam, Basri belum mendatangi pihak penyidik Polres Tegal Kota.
Saat dihubungi lewat telepon pribadi oleh KabarTegal Senin malam, Basri menjelaskan bahwa dirinya baru saja selesai dimintai keterangan oleh Propam Polda Metro Jaya terkait kasus Walikota Tegal, Dedy Yon Supriyono.
"Saya belum bisa memenuhi panggilan Polres Tegal karena hari ini saya juga dimintai keterangan terkait kasus Walikota dan Wawali (Wakil Walikota) oleh Propam. Bukan saya mengabaikan, tapi ini terkait skala prioritas. Mungkin besok saya agendakan untuk memenuhi panggilan Polres Tegal Kota," pungkas Basri.
Baca Juga: Kisruh Dedy Yon-Jumadi, Ini Pesan Khusus Sang Ayah untuk Dedy Yon
