Penutupan Portal Alun-alun Kota Tegal Rugikan Pedagang Rp 50 Miliar

23 Desember 2021, 19:52 WIB
Penutupan Alun-Alun dan Jalan Pancasila dengan Portal sebagai bagian dari kebijakan pemerintah Kota Tegal dibawah kepemimpinan Walikota Tegal H. Dedy Yon Supriyono, SE, MM, diklaim P2KAT telah rugikan para pelaku usaha miliaran rupiah. /Kabar Tegal / Anis Yahya/

KABAR TEGAL – Penutupan kawasan alun-alun dan sepanjang Jalan Pancasila Kota Tegal dengan portal, membuat para pedagang yang menempati lokasi kawasan tersebut telah menderita sekira Rp 50 miliar.

Hal itu disampaikan oleh Koordinator Paguyuban Pedagang Kawasan Alun-alun Tegal (P2KAT), Anis Yuslam Dahda yang disampaikan kepada Kabar Tegal melalui pesan singkat WhatsApp, Kamis, 23 Desember 2021 malam.

Menurut Anis Yuslam, omset para pedagang kawasan alun-alun dan Jalan Pancasila selama diportal, telah mengalami kerugian senilai Rp50 miliar dan itu belum termasuk pedagang tiban dan usaha jasa.

Baca Juga: Sehari Usai Diverifikasi Tim KSP, Hanya Satu Portal Alun-alun Kota Tegal yang Dibuka

“Penurunan omset pedagang dikawasan alun-alun dan Pancasila serta pasar malam selama di portal dari bulan agustus sampai Desember di taksir mencapai 50 M,” ujar Anis Yuslam.

“Belum termasuk pedagang tiban dan penjaja jasa,” tambahnya.

Dalam taksiran total penurunan omzet perdagangan dan jasa di kawasan alun-alun Kota Tegal dan Larangan Parkir Kendaraan Bermotor di Jalan Pancasila selama 5 (lima) bulan yakni dari Agustus hingga Desember 2021 terbagi kedalam 9 pelaku usaha.

Kesembilan pelaku usaha dikawasan tersebut antara lain, Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Malam yang berjumlah 300 lapak, ditaksir rata-rata penurunan omzet per harinya sekira Rp300.000,- x 300 x 30 hari x 5 bulan.

Baca Juga: Kantor Staf Presiden Lakukan Verifikasi soal Penutupan Alun-alun Kota Tegal dengan Portal

Selain PKL, pedagang pertokoan berjumlah 35 toko rata-rata penurunan omzet senilai Rp2 juta per hari x 35 x 30 x 5 bulan. Sedangkan Pedagang Kios Kecil kerugian yang diderita per harinya Rp600.000,- (enam ratus ribu rupiah), ada 4 (empat) Swalayan rata-rata perhari merugi kisaran Rp15 juta x 4 x 30 x 5 bulan.

Belum lagi rumah makan dikawasan itu yang berjumlah 5 Rumah makan taksiran kerugian berkisar Rp5 juta per hari x 5 x 30 x 5 bulan. Diseputaran Alun-Alun terdapat 100 PKL yang mengalami kebangkrutan dengan rata-rata kerugian dengan modal kerja Rp5 juta, maka kerugiannya seputar 100 PKL.x Rp100.000,- x 30 hari x 5 bulan.

Dikawasan itu juga terdapat 1 (satu) hotel bintang 1 (satu) memiliki 22 kamar dengan tarif rata-rata kamar seharga Rp175 ribu yang mengalami penurunan okupansi 80 persen atau 18 kamar, maka taksiran kerugian yang dialami hotel tersebut senilai 18 x Rp175 ribu x 30 hari x 5 bulan.

Baca Juga: Kawasan Alun-alun Kota Tegal Tetap Ditutup, P2KAT Audiensi dengan Dandim 0712/Tegal

Terakhir nasib juru parkir yang berjumlah 15 orang dengan rata-rata penghasilan per hari yang hilang sekira Rp75 ribu. Maka total kerugian yang dialami para juru parkir sebesar 15 x Rp75 ribu x 30 hari x 5 bulan.

Maka jumlah total kerugian yang dialami para pelaku usaha dikawasan Alun-Alun dan Jalan Pancasila Kota Tegal selama 5 (lima) bulan ditaksir sebesar Rp49,903.750.000,- (empat puluh sembilan miliar, sembilan ratus tiga juta, tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).

Rincian perhitungan tersebut dibuat oleh Paguyuban Pedagang Kawasan Alun-Alun Tegal (P2KAT) yang dihitung selama kawasan Alun-Alun dan Jalan Pancasila ditutup Portal sebagai kebijakan pemerintah Kota Tegal.***

Editor: Lazarus Sandya Wella

Tags

Terkini

Terpopuler