Pendapatan Pengusaha Travel di Kabupaten Tegal Anjlok Selama Pandemi Covid-19

3 Juli 2021, 19:33 WIB
Pendapatan Pengusaha Travel di Kabupaten Tegal Anjlok Selama Pandemi Covid-19. /Kabar Tegal/Dwi Prasetyo Asriyanto/

KABAR TEGAL - Sejumlah pelaku usaha travel dan wisata di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah mengalami penurunan pendapatan hingga 90 persen selama pandemi Covid-19. Mereka terpaksa menjual aset yang dimiliki demi bisa bertahan hidup.

Ade Adriyan (35), salah seorang pengusaha travel mengatakan, dirinya terpaksa menjual lima unit kendaraan yang merupakan aset perusahaan. Hal itu ia lakukan, karena pendapatannya berkurang lebih dari 90 persen selama 1,5 tahun pandemi Covid-19.

Hasil penjualan aset tersebut menurut Ade digunakan untuk membayar gaji pegawai dan biaya operasional agen sehari-hari.

Baca Juga: Lembah Rembulan, Wisata yang Menyuguhkan Pemandangan Asri Lereng Gunung Slamet

"Sekarang hampir tidak ada pendapatan sama sekali, karena angkutan wisata sudah tidak beroperasi sama sekali sejak pandemi. Hanya angkutan penumpang umum dari travel, tapi penghasilannya sangat kecil," tutur Ade kepada Kabar Tegal, Sabtu, 3 Juli 2021.

Agus Pujianto (46), salah seorang agen wisata di daerah Pesarean, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal, mengaku dirinya terpaksa harus berjualan snack dan makanan demi bisa bertahan hidup. Pasalnya sejak pandemi angkutan wisata sudah tidak beroperasi sama sekali.

"Saya tidak sampai jual aset perusahaan. Tapi sekarang jualan snack dan menerima katering makanan agar bisa bertahan hidup, karena bus wisata sudah tidak beroperasi sejak pandemi," katanya.

Baca Juga: Patut Dicontoh! Karang Taruna Purbasana Sulap Embung Terbengkalai Jadi Destinasi Wisata Andalan

Sementara itu, Lukman Effendi (27), salah seorang pengemudi travel, mengaku sempat tidak bekerja beberapa bulan pada awal pandemi. Karenanya ia dan keluarga kesulitan keuangan.

"Saya sempat menggadaikan kendaraan agar bisa mencukupi kebutuhan keluarga, karena memang tidak ada penghasilan," katanya.

Belakangan Lukman sudah mulai bekerja lagi mengangkut penumpang dengan sistem sewa kendaraan. Akan tetapi karena belakangan sepi penumpang, maka ia kerap menombok biaya operasional kendaraan. Selain itu penghasilan yang didapatnya dari mengemudi travel juga berkurang drastis.

Baca Juga: Ingin Berlibur dengan Suasana Hutan Pinus? Berikut Empat Wisata Keren di Kabupaten Tegal

"Kalau dulu sebelum pandemi, sekali jalan mengangkut penumpang bisa dapat sampai Rp400 ribu. Sekarang paling banyak Rp100 ribu. Itu pun sering menombok kalau penumpang sepi," katanya.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Tags

Terkini

Terpopuler