Junaedi berpesan agar para calon dan orang tua tidak mempercayai calo yang meminta imbalan untuk menjamin kelulusan, karena masuk TNI itu gratis.
Baca Juga: Kodim Brebes Siapkan 6 Orang Babinsa Otsus Papua Selama 2,5 Bulan
“Percayalah pada kemampuan anak sendiri, karena calo masuk TNI bisa merugikan keluarga,” tegasnya.
Ia mencontohkan yaitu Wahidin remaja asal desa binaannya (Karangbale), pada tahun 2019 lalu berhasil diterima menjadi prajurit TNI-AU, saat ini berpangkat Prajurit Dua (Prada) dan berdinas di Maluku, juga lulus murni karena kemampuannya sendiri.***