"Kue ulang tahun dari ibu (saya)," imbuh warga Desa Larangan Lor, Garu, Wonosobo.
Adila yang terpenuhi permintaannya mengaku senang. Bahkan seusai dipotong rambut gimbalnya, dia ingin duduk berdekatan dengan orang nomor satu di Jateng itu.
"Iya senang, dipotong Pak Ganjar. Karena lihat youtube," ucap Adila.
Sementara, Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa permintaan anak-anak tersebut selalu unik. Itulah imajinasi anak-anak yabg membuat orang tua harus mengerti dan memahami.
"Iya, kalau itu permintaan, kita kasih yang penting membuat anak senang," ujarnya.
Gelaran Dieng Culture Festival, jelas Ganjar, merupakan tradisi yang perlu dikembangkan menjadi suatu event yang mampu menarik wisatawan.
"Ini masuk tahun ke tiga setelah pandemi kita bisa menyelenggarakan secara luring dan antusias masyarakat luar biasa. Tadi ada loh yang dari luar Jawa Tengah," terangnya.
Baca Juga: Demo di Polda, FUIS dan Elemen Masyarakat Semaramg Dukung Penuh Polda Jateng Berantas Judi
Ketua Panitia DCF 2022, Alif Fauzi menambahkan bahwa anak bajang yang dipotong rambut gimbalnya paling banyak tahun ini dibanding sebelumnya.