“Dalam peliputan, memang tidak semuanya bisa diambil gambarnya. Terutama yang menyangkut masalah taktis dan teknis kepolisian seperti surveilance, penangkapan, penggerebekan, tidak kita berikan. Meski hal tersebut menarik untuk diliput,” terang Kapolda
Dijelaskannya, bahwa hal tersebut untuk mencegah taktis dan teknis kepolisian diketahui oleh para pelaku kejahatan. Namun pihaknya berjanji akan melakukan evaluasi terkait teknis peliputan oleh media dalam kegiatan kepolisian yang perlu dipublikasikan pada masyarakat.
Baca Juga: Streaming Anime Tokyo Revengers Episode 17 Gratis Sub Indo, Wakil Divisi Satu Chifuyu Matsuno
“Namun kita akan tetap memberikan bahan rilis kepada media sepanjang tidak mengganggu proses penyelidikan dan penyidikan oleh Polri. Pasti akan kami turuti,” tuturnya.
Salah seorang awak media lain, Damar dari CNN berharap agar hubungan yang terjalin antara media dan Polri tidak hanya sebatas intitusi dan profesi namun juga mampu menciptakan suasana pertemanan dan persaudaraan.
Senada dengan harapan tersebut, Kapolda menanggapi bahwa hubungan yang positif antara Polri dan media dapat terwujud jika dilandasi dengan hati yang tulus.
Baca Juga: KEJUTAN! Perolehan Mendali Porkab Brebes 2022, Kontingen Wanasari Puncaki Perolehan Mendali
Sementara sejumlah rekan wartawan Surakarta yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menjelaskan bahwa hubungan yang terjalin anatar Polda Jateng dengan wartawan di Surakarta juga cukup baik. Dicontohkan bahwa pemberitaan yang negatif di media sosial mampu diredam melalui kerjasama antara wartawan dan Polda Jateng.
“Seperti permasalahan di Wadas, kerjasama yang baik antara Polda Jateng dengan awak media mampu menciptakan suasana kondusif di media sosial,” ujar Agung, wartawan Kumparan.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda juga berjanji akan menyediakan wadah bagi awak media yang meliput di Polda Jateng.