“Bersama-sama pemerintah, TNI-Polri dan masyarakat kita pasti bisa melewati masa ini. Saya harap tahun ini tidak ada gereja yang memasang tenda untuk ibadah di Jumat malam (tanggal 24 Desember). Kalau bisa di rumah saja,” tuturnya.
Baca Juga: Pasar Kroya Cilacap Kebakaran, Ratusan Kios Hangus
Diperkirakan bahwa pada malam jelang Hari Natal, tepatnya Jumat, 24 Desember, itu akan menjadi sangat krusial. PGI wilayah Jawa tengah telah mengirimkan surat imbauan kepada tiap-tiap gereja dan meminta supaya lebih banyak aktivitas gereja dicurahkan ke arah virtual.
“Kalau ada aktivitas ibadah Jumat malam nanti untuk menyambut Hari Natal pun agar dibuat sejak sore sehingga bisa dibagi beberapa sesi. Kita imbau gereja-gereja untuk bisa mengantisipasi ini,” tandasnya.
Sekertaris umum PGI Wilayah Jateng Bapak Yosua Wardaya pun meminta supaya kegiatan-kegiatan ibadah dan lainnya difokuskan melalui virtual/daring. sedangkan, untuk aktivitas ibadah Natal yang akan dilakukan di gereja menyesuaikan ketetapan ketentuan PPKM leve 3, antara lain, membatasi kuota jemaat antara 25 sampai 30 persen dari total daya tampung kuota jemaat dengan tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan secara ketat.
Baca Juga: Pelaku Tabrak Pasangan Sejoli Ditangkap, Ternyata Perwira TNI: Korban Dibuang Masih Hidup
Rohaniwan itu mengingatkan, Natal adalah spirit kekeluargaan dan kesederhanaan. Sehingga, merayakan Natal dan menyambut tahun baru bersama keluarga dalam suasana kesederhanaan itu menjadi yang terpenting dalam masa pandemi ini.
Yosua juga berterimakasih kepada Kepolisian dan seluruh pihak yang terlibat yang telah siap dalam mengamankan Natal tahun 2021. ***