"Kunjungan ini termasuk juga untuk mengecek penerapan prokes. Meskipun di tempat pengungsian, prokes harus tetap dijalankan. Biddokkes Polda bersama TNI dan Pemda akan terus melakukan pemantauan," papar Kapolda.
Baca Juga: KBT Brebes Juga Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H
Untuk kepentingan warga di pengungsian, lanjut Kapolda, dapur umum milik Polri dan TNI sudah disiapkan guna mengantisipasi kejadian susulan.
"Kami berdoa supaya tidak ada gempa susulan," ungkapnya.
Menurut Kapolda, gempa swarm yang terjadi di Kabupaten Semarang dan wilayah tidak berdampak serius pada bangunan fisik. Warga masyarakat hanya sedikit trauma.
"Anak-anak disiapkan tempat untuk bisa kembali bersekolah dan ibu-ibu kita beri pengarahan untuk kesehatan dan pemulihan trauma psikologis," tambah Irjen Ahmad Luthfi.
Baca Juga: TNI-Polri Bantu Ratusan Rumah Warga yang Terkena Angin Puting Beliung dI Kecamatan Jatinegara
Berdasarkan data Polres Semarang, gempa swarm yang terjadi berakibat kerusakan minor pada bangunan milik warga dan pemerintah. Sejumlah 96 pasien RSU Ambarawa terpaksa dialihkan setelah gedung tempat mereka dirawat diketahui retak.
Sementara di Kecamatan Jambi terdapat dua bangunan milik warga yang mengalami retak dengan kerugian materiil masing-masing senilai Rp 1 juta. Sedangkan di Kecamatan Banyubiru terdapat satu rumah warga yang retak pada dinding dan lantai dapurnya.***