Gadis Drummer Asal Semarang Pecahkan Rekor Muri, dan Berhasil Galang Dana Rp2,2 Milyar untuk Anak Yatim

- 27 Mei 2022, 19:16 WIB
Monica Kezia Bunga Keinanti, gadis drummer asal Semarang yang berhasil pecahkan rekor muri dan galang dana Rp2,2 miliar yang didonasikan untuk anak yatim
Monica Kezia Bunga Keinanti, gadis drummer asal Semarang yang berhasil pecahkan rekor muri dan galang dana Rp2,2 miliar yang didonasikan untuk anak yatim /Sri Yatni

KABAR TEGAL - Monica Kezia Bunga Keinanti, gadis asli Kota Semarang ini patut diacungi jempol. Diusianya yang masih belia, gadis yang akrab disapa Bunga Bangsa ini jago main drum. Bahkan, juga merilis single lagu, berjudul Prahara Rusaking Jagad, atau Peristiwa Rusaknya Bumi.

Tak hanya itu, Drummer Progressive perempuan kebanggaan Indonesia asli Semarang ini berhasil memecahkan rekor MURI sebagai Remaja Perempuan Penabuh Drum Terlama, selama 22 jam di tahun 2021. Pemecahan rekor Muri tersebut Bunga berhasil menggalang donasi sebesar Rp 2,2M yang seluruhnya diberikan kepada 1400 Anak yatim di seluruh Indonesia melalui yayasan Mizan Amanah," pungkasnya.

Karya nyata dari Gadis drummer tersebut merupakan rilis single lagu yang kedua, pada Rabu, 25 mei 2022. Tepatnya, seminggu sebelum ulang tahunnya yang ke 17 tahun. Sedangkan singel perdana berjudul Panggrantesing Jagad (Kesedihan Bumi), telah dirilis pada Januari 2020 silam.

Baca Juga: Tragis! Seorang Ibu di Grobogan Bunuh Diri Bersama 2 Anaknya dengan Makan Sarapan yang Dicampur Pestisida

"Sebenarnya lagu ini pun diproseskan barengan dengan Panggrantesing Jagad. Jadi mulai tahun 2020 sudah direcording tetapi belum ada video klipnya," ungkap Bunga Bangsa, kepada awak media, Kamis, 26 Mei 2022.

Single terbaru tersebut dirilis secara digital dalam format Video Klip di Channel Youtube Bunga Bangsa Official. Kemudian disusul dengan perilisan audionya yang dapat didengar diseluruh Platform digital seperti Spotify, Joox, Apple Music, pada tanggal 27 Mei 2022.

"Kenapa jaraknya (rilis) lumayan lama, dua tahun. Pengennya setelah rilis itu saya bisa main di kota-kota lain, mungkin di beberapa acara musik. Cuma waktu itu kan Pandemi, dan sementara main offline dulu di banyak kota. Akhirnya baru tahun ini bisa rilis lagi," bebernya.

Baca Juga: PKH Cair ! Segera Pastikan Namamu Tercantum Cek Data Penerima PKH di Link Berikut

"Bumi nangis pada di duduki Wiwit daratan tekan lautan.
Den kuras rojo branane Kamongko kabeh iku
Dadi srono raketing bumi.
Yen kabeh dikeduki ringkih buminipun Banjir bandang, bumi longsor Lindu prakempa tekan sunami...sunami Gunung jebluk...muntah lahar".

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x