Pada zaman itu, wanita menjadi sosok yang tidak bebas dan tidak diperizinkan untuk menempuh pendidikan.
Yang bisa mendapatkan pendidikan atau sekolah hanya diperbolehkan untuk para laki-laki dan kalangan orang ningrat saja.
Khususnya di pulau Jawa, karena adat yang masih kental pada kala itu wanita hanya mempunyai satu tujuan yaitu menjadi istri dari seorang pria.
Tidak ada yang bisa melawan kekentalan adat tersebut. Karena hal inilah Kartini memiliki cita-cita untuk membangun sebuah sekolah di Jepara, Jawa Tengah.
Melalui sekolah ini, Kartini ingin membantu masyarakat miskin dan juga wanita-wanita lainnya untuk bisa menempuh pendidikan tinggi.
Usaha Kartini untuk memperjuangkan hak setiap orang terutama hak wanita Indonesia akhirnya bisa terwujud.
Terwujudnya cita-cita Kartini juga berkat bantuan dari kedua saudarinya yaitu Roekimi dan juga Kardinah.