KABAR TEGAL - Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen yang penting bagi umat Konghucu. Karena pandemi, warga tidak merayakan Imlek secara besar-besaran. Hal ini dilakukan di sejumlah wilayah termasuk di wilayah Bekasi.
Tradisi bagi-bagi angpau secara beramai-ramai pun ditiadakan. Biasanya angpau diberikan dalam dibungkus dengan amplop berwarna merah. Namun ada yang unik pada perayaan Imlek tahun ini.
Karena adanya larangan mengadakan suatu acara secara berkumpul, termasuk tak ada acara kumpul keluarga, angpau kini dibagikan secara modern lewat transfer bank atau dompet digital.
“Sekarang buat mengurangi kontak fisik, tradisi bagi angpau saat Imlek bisa dibagikan melalui Ovo, Gopay, atau kode QR bank yang dibagikan di grup chat keluarga,” kata salah satu warga keturunan Tionghoa Larensia Devita pada Senin, 31 Januari 2022.
Baca Juga: Giring Ganesha Sebut JIS Proyek Fir'aun, Sekjen Partai Priboemi Beri Pesan Menohok
Warga lainnya Elsa Tiara merasa sedih karena di tahun ini tidak bisa merayakan Imlek bersama keluarga besar. Ia pun harus merayakan Imlek secara virtual.
“Imlek itu identiknya dengan kumpul keluarga, meski saya seorang muslim tapi keluarga saya banyak yang keturunan Tionghoa. Jadi masih sedih ketika Imlek tidak bisa kumpul bersama keluarga,” ucap Elsa.
Diketahui bahwa banyak kelenteng yang membatasi jemaatnya untuk melakukan ibadah di rumah ibadah. Salah satunya adalah kelenteng Hok Lay Kiong di Kota Bekasi, masih membatasi jumlah jemaat yang beribadah.
Baca Juga: Pemkot Tegal Gelar Razia Vaksinasi Booster, 56 Karyawan Terjaring Razia
Ketua Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong, Ronny Hermawan mengatakan pembatasan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.