Viral! Makan Jeruk Yang Dibakar Dapat Menjadi Terapi Alternatif Gejala Covid-19, Begini Kata Ahli

- 5 Februari 2021, 10:20 WIB
memakan jeruk bakar dapat menyembuhkan indra penciuman usai terpapar Covid-19.
memakan jeruk bakar dapat menyembuhkan indra penciuman usai terpapar Covid-19. //Tangkapan layar TikTok @toosmxll

KABAR TEGAL - Masalah sensorik ini merupakan gejala umum Covid-19, biasanya ditunjukan dengan hilangnya inderan perasa atau penciuman. Bahkan bagi sebagian orang, dapat dialami selama berbulan-bulan.

Sebagai alternatif terapi penyembuhan ini, sejumlah pengguna TikTok menggunakan cara dengan memakan jeruk yang dibakar yang dicampurkan gula merah. Beberapa diantaranya mengaku berhasil dan akhirnya menjadi viral.

Perempuan asal Kanada bernama Kemar Gary Lalor menemukan cara untuk menyembuhkan indra penciuman usai terpapar Covid-19 hanya dengan jeruk.

Baca Juga: WOW! Temukan Cara Inovatif, Penata Rambut Belanda Ini Tawari Potong Rambut Secara Virtual

Salah satunya video yang viral diunggah dan dibagikan @toosmxll. Dia mempraktikan cara ini dengan membakar jeruk utuh di kompor, mengupas kulitnya yang sudah hitam, dan memakan buahnya dengan tambahan gula merah.

Menanggapi hal ini, seorang ahli otolaringologi Jay Piccirillo mengatakan tidak ada alasan ilmiah bahwa memakan jeruk yang dibakar akan membuat penderita Covid-19 kembali dapat merasakan atau mencium bau sesuatu.

"Anosmia Covid atau hilangnya penciuman, diyakini disebabkan oleh kerusakan struktur di sekitar saraf yag terkait dengan penciuman," ujar Jay Piccirillo seperti dilansir laman Insider, Jumat 5 Februari 2021.

Baca Juga: 'Jateng di Rumah Saja' Momen Heningkan Cipta Empati bagi Nakes dan Tukang Gali Kubur

Piccirillo menambahkan, pelatihan penciuman bagi penderita Covid-19 yang mengalami gejala tersebut bisa dilakukan dengan menghirup bau yang kuat seperti kayu manis, mint, atau jeruk, dan membuat mereka berkonsentrasi pada ingatan akan baunya.

"Kami rasa ini efektif dengan neuroplastisitas, kemampuan otak untuk berubah. Otak kita terus berubah saat kita belajar dan mengalami hal baru. Pada anosmia Covid, dalam beberapa hal, saraf dalam sistem penciuman telah diubah oleh virus," Jay Piccirillo menambahkan.

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x