Supersemar Kontroversial dan Pengaruhnya dalam Sejarah Indonesia

- 10 Maret 2023, 20:18 WIB
Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang kontroversial, 11 Maret 1966.
Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang kontroversial, 11 Maret 1966. /Risqi Fauzan Mustofa/ Kabar Tegal

KABAR TEGAL - Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret menjadi momen penting dalam sejarah politik Indonesia. Namun, isi surat tersebut yang kontroversial dan penuh teka-teki, masih menjadi topik perdebatan hingga saat ini.

Supersemar dikeluarkan pada tanggal 11 Maret 1966 oleh Presiden Soekarno di tengah krisis politik yang sedang melanda Indonesia.

Baca Juga: Jum'at Curhat, Pengurus Pokdarwis Diminta Tingkatkan Keamanan Pengunjung

Dalam surat tersebut, Soekarno memberikan wewenang penuh kepada Jenderal Soeharto untuk mengambil tindakan apapun yang dianggap perlu untuk menyelamatkan keamanan dan stabilitas nasional.

Namun, Surat Perintah Sebelas Maret tidak menjelaskan secara rinci mengenai tindakan apa yang bisa diambil oleh Jenderal Soeharto, sehingga menimbulkan spekulasi dan teka-teki di kalangan masyarakat Indonesia pada saat itu.

Setelah menerima Supersemar, Jenderal Soeharto segera mengambil alih kekuasaan dan membentuk pemerintahan baru yang dikenal dengan sebutan Orde Baru.

Orde Baru berlangsung selama 32 tahun sampai digulingkannya pada tahun 1998 setelah terjadi krisis ekonomi dan sosial yang serius di Indonesia.

Supersemar memiliki pengaruh yang besar dalam sejarah Indonesia. Surat tersebut menjadi momen penting dalam perubahan kekuasaan dari tangan Soekarno ke tangan Soeharto dan dimulainya era Orde Baru.

Orde Baru dianggap sebagai periode stabil dan berkembang dalam sejarah politik Indonesia, tetapi juga diwarnai dengan penindasan terhadap oposisi politik, pelanggaran hak asasi manusia, dan korupsi yang merajalela.

Halaman:

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x