Intip Perjuangan Profesi Guru Sekolah Dasar yang Terlihat Sepele namun Ternyata Punya Pekerjaan Rumit

- 6 Agustus 2022, 08:55 WIB
Ilustrasi guru yang sedang mengajar Bahasa Indonesia kepada peserta didik - Intip Perjuangan Profesi Guru Sekolah Dasar yang Terlihat Sepele namun Ternyata Punya Pekerjaan Rumit
Ilustrasi guru yang sedang mengajar Bahasa Indonesia kepada peserta didik - Intip Perjuangan Profesi Guru Sekolah Dasar yang Terlihat Sepele namun Ternyata Punya Pekerjaan Rumit /pressfoto/Freepik

Teknik mengajar yang interaktif antara guru dan murid, sehingga terjalin komunikasi dari guru dengan murid, murid dengan murid, murid dengan guru.

Baca Juga: Login ke bsu.kemnaker.go.id, Cek Penerima BSU 2022 atau BLT Subsidi Gaji Rp1 Juta yang Segera Cair

Selama proses pembelajaran berlangsung guru mampu membuat murid betah untuk belajar dan akhirnya proses mengajar pun bisa berlangsung dengan sangat menyenangkan.

Dikutip Kabar Tegal dari Sumber Aktual Tujuan guru menjadikan anak didik ber-IQ (kecerdasan intelektual), ber-EQ (kecerdasan emosional), dan ber-SC (kecerdasan spiritual), sedangkan seorang guru sekolah dasar memiliki tantangan tersendiri, terutama pada tahap awal kelas sekolah dasar yang untuk pertama kali belajar menulis, membaca, berhitung (calistung).

Keberhasilan tingkat pendidikan pada jenjang selanjutnya berawal dari pendidikan dasar. Seorang guru harus memiliki kiat-kiat yang dapat digunakan di lapangan guna memudahkan pekerjaan dalam menghadapi anak-anak yang mempunyai akal, kemauan, perasaan, pemikiran dan latar belakang orang tua yang berbeda.

Baca Juga: 2+ Contoh Teks Pidato Singkat Untuk Hari Ulang Tahun Republik Indonesia Ke 77 dengan Tema Kemerdekaan

Jadi, dapat disimpulkan pekerjaan seorang guru sekolah dasar adalah suatu pekerjaan rumit yang terlihat sepele.

Guru mengajar satu kelas minimal diisi oleh 30 orang murid dengan karakter anak yang berbeda, lingkungan anak yang berbeda. Guru berusaha dan bekerja keras mengatasi setiap masalah pantang menyerah, ulet, tetapi bersikap ceria dan humoris dalam mengajar dan mendidik.

Guru harus terbiasa mengevaluasi diri karena guru selalu dituntut untuk merefleksi segala yang telah dikerjakan. Sehingga apa yang terasa masih kurang dapat dikaji ulang dengan memberi pengayaan.***

Halaman:

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x