Langkanya Pupuk Bersubsidi, Ancam Gagal Panen Petani Pulosari Pemalang

- 5 Oktober 2020, 23:02 WIB
Pupuk bersubsidi kini langka dikalangan petani
Pupuk bersubsidi kini langka dikalangan petani /Pikiran Rakyat/

Pemalang, KabarTegal.com - Sejumlah petani di Desa Cikendung, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi. Diantaranya yakni jenis Pusri,ZA, dan Ponska. Kelangkaan sudah terjadi sejak tiga bulan terakhir sehingga berdampak pada gagal panen.

Salah satu petani wanita di Desa Cikendung mengeluhkan soal langkanya pupuk, "Disini petani punya uang untuk beli garam (pupuk), tapi untuk mendapatkannya susah sekali," keluh Saminah.

Kondisi ini diduga karena aturan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi yang terlalu rumit, para petani diharuskan bergabung dengan kelompok tani agar bisa memiliki kartu tani. Bahkan petani diharuskan membuka rekening di bank BRI yang digunakan untuk mengisi saldo sebagai proses pembelian pupuk.

"Ya ribet kalau harus mengikuti aturan tersebut, sedangkan kami  hanya petani kecil yang biasanya membeli pupuk tidak dalam jumlah besar," tambah Saminah.

Lebih lanjut Saminah yang sehari-harinya dikenal dengan nama Marni menjelaskan, bahwa petani keberatan jika harus membeli pupuk non subsidi yang menurutnya harga pembelian diluar kemampuan petani pada umumnya. Dibandingkan pupuk bersubsidi, harga pupuk non subsidi perkilonya jauh lebih mahal yakni terdapat angka selisih mencapai Rp.7000/kg. "Kami ingin pupuk yang murah saja karena hasil panen kadang untuk dijual lagi tidak menutup modal bertani," harapnya.

Para petani meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan petani petani kecil khususnya di kecamatan Pulosari. Sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi dikhawatirkan dapat mengancam gagalnya panen tanaman cabai, padi, jagung dan tanaman lainnya yang merupakan komoditas yang banyak dibudi dayakan petani sekitar Pulosari.***

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x