KABAR TEGAL - Beberapa hari belakangan ini beberapa wilayah di Indonesia merasakan udara panas dan matahari lebih terik dari biasanya.
Menurut BMKG, penyebab dari panasnya udara dan teriknya matahari ini rupanya disebabkan oleh perubahan posisi matahari yang saat ini berada di sebelah utara equator atau garis tengah bumi (khatulistiwa).
Posisi matahari inilah yang menandakan bahwa musim kemarau di Indonesia akan segera datang.
Baca Juga: Pimpin Apel Usai Lebaran, Dandim 0712/Tegal Halal Bihalal Bersama Personel TNI dan PNS
Hal ini diungkapkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui keterangan dari Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto.
“Dominasi cuaca yang cerah dan tingkat awan yang rendah tersebut dapat mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan Bumi, sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari,” kata Guswanto dikutip dari ANTARA.
Lebih lanjut Guswanto mengatakan bahwa cuaca panas terik di Indonesia bukan fenomena Heat Waves atau gelombang panas.
Baca Juga: One Way Berakhir, Ruas Tol Pejagan-Pemalang Masih Lancar
Karena fenomena gelombang panas biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah.
Sedangkan yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas/terik dalam skala variabilitas harian.