KABAR TEGAL - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja mengonfirmasi adanya varian gabungan dari Delta dan Omicron yaitu Deltacron.
Deltacron sudah terdeteksi di beberapa negara Eropa seperti Prancis, Denmark, dan Belanda.
Rabu 9 Maret 2022 lalu, pemimpin teknis Covid-19 WHO yaitu Maria Van Kerkhove mengatakan belum melihat adanya perubahan pada varian tersebut.
Baca Juga: Cegah Terjadinya Kriminalitas di Malam Hari, Polres Tegal Kota Giatkan Blue Light Patrol
Dalam sebuah pernyataan Maria menyatakan bahwa virus Covid-19 varian Deltacron ini menunjukkan tingkat penularan yang sangat rendah namun tetap gampang menyebar.
"Kami belum melihat adanya perubahan epidemiologi dengan rekombinan ini. Kami juga belum melihat adanya perubahan tingkat keparahan. Tetapi ada banyak penelitian yang sedang berlangsung," ungkap Maria.
"Meski telah terdeteksi, tingkat penularan Deltacron sangat rendah. Sayangnya, virus ini akan mengambil peluang untuk terus menyebar," jelasnya.
Baca Juga: Sumur Bor Geo Dipa di Dieng Meledak Sebabkan Korban Tewas, Polres Banjarnegara Olah TKP
Menurut Phillipe Colson, salah seorang peneliti di IHU Mediterranee Infection yang mengidentifikasi terdapat 17 kasus yang dikonfirmasi di Eropa dan Amerika Serikat.
"Genom hibrida menyimpan mutasi khas dari dua galur (Delta dan Omicron)," ungkap Philippe Colson dikutip dari People pada 13 Maret 2022.