Network
KABAR TEGAL - Kini sudah bukan menjadi kegiatan yang aneh saat seseorang mengumpulkan mata uang kuno, walaupun sudah tidak bisa digunakan sebagai alat transaksi namun tak sedikit yang mengumpulkannya. Dengan tujuan masing-masing, ada orang yang memang senang mengumpulkan barang-barang kuno, antik, dan ada yang menjadikannya investasi di masa depan.
Seperti pria bernama Yohanes Dicky (23 tahun) ia memiliki hobi mengumpulkan uang kuno berawal sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Ia mengatakan bahwa dinya telah memiliki semu nominal rupiah kuno yang pernah diterbitkan Bank Indonesia. Dengan begitu investasinya mengumpulkan uang kuno kini telah mencapai ratusan juta rupiah.
"Investasinya mungkin sudah mencapai Rp 300 juta sampai Rp 400 juta, karena ngumpulinnya dari kecil," ujar Yohanes.
Pria ini mengaku mendapatkan uang kuno tidak hanya dari mengumpulkan sejak kecil namun ia mendapat dari teman komunitas dan saat dirinya tinggal di Yogyakarta ia bisa membeli uang kuno di Pasar klithikan Yogyakarta.
Pengalamannya sebagai kolektor membuatnya tau mana saja mata uang kuno yang banyak dicari, dan ia mengatakan mata uang Gulden zaman penjajahan Belanda antara tahun 1930-an hingga sebelum Indonesia merdeka, dan Rupiah yang dicetak bank sentral saat hari-hari peringatan tertentu.
Baca Juga: Cara Daftar BLT UMKM Tahap 4 Kabupaten Tegal, Pendaftaran Banpres BPUM 2021 Ditutup Hari Ini!
"Yang paling banyak dicari biasanya dari Zaman Belanda, uang yang terbit pada Tahun 1930-an, uang dalam seri wayang itu benar-benar langka. Jepang juga cukup langka koinnya. Kalau Rupiah yang paling banyak dicari itu uang-uang peringatan," jelas Yohanes.
Semakin langka barangnya, maka semakin mahal harganya. Per lembar atau koin uang yang langka, harganya bisa untuk membeli satu buah mobil baru
