Peneliti Sebut Antibodi dari Vaksin Covid-19 Buatan China Kurang Efektif Melawan Varian Delta

- 26 Juni 2021, 06:15 WIB
Ilustrasi Covid-19 - Peneliti Sebut Antibodi dari Vaksin Covid China Kurang Efektif Melawan Varian Delta.
Ilustrasi Covid-19 - Peneliti Sebut Antibodi dari Vaksin Covid China Kurang Efektif Melawan Varian Delta. /Pixabay/ fernando zhiminaicela

KABAR TEGAL - Antibodi yang dihasilkan oleh dua vaksin Covid-19 buatan China kurang efektif melawan varian Delta dibandingkan varian lainnya, namun masih memberikan perlindungan, kata peneliti China kepada media pemerintah.

Varian Delta, yang mulanya muncul di India, menjadi varian dominan di seluruh dunia dengan penularannya yang tinggi, seperti yang diperingatkan kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu.

Dalam wawancara yang disiarkan oleh China Central Television pada Kamis, 24 Juni 2021, Feng Zijian, peneliti sekaligus mantan wakil direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit China, tidak memaparkan penjelasan lebih lanjut.

Baca Juga: Pimpin Pertemuan COVAX, Menlu RI Dorong Peningkatan Kapasitas Produksi Vaksin

Tanpa menyebut nama kedua vaksin yang dimaksud, Feng mengatakan vaksin-vaksin itu masuk kategori vaksin nonaktif, yang mengandung virus corona "mati" dan tidak dapat melakukan replikasi pada sel manusia.

Lima dari tujuh vaksin buatan lokal dalam skema vaksinasi massal China merupakan vaksin nonaktif.

Jenis itu mencakup vaksin produksi Sinovac Biotech dan Sinopharm yang digunakan di berbagai negara, seperti Brazil, Bahrain, dan Chile.

Baca Juga: BPOM Diminta Beri Kompensasi yang Jelas bagi Korban Vaksin

Varian Delta menyebabkan kemunculan kasus di tiga kota di Provinsi Guangdong, kata pejabat. Di sana, total 170 pasien terkonfirmasi setempat dilaporkan antara 21 Mei-21 Juni.

Belum diketahui pasti berapa banyak dari mereka yang tertular varian Delta.

Halaman:

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x