Saksikan Nafas Terakhir Pasien Covid-19, Anies Baswedan: Sesuatu yang Tak Pernah Mereka Bayangkan

- 26 Januari 2021, 10:03 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melihat daru layar monitor TV pasien Covid-19 yang sudah ditutup kain putih karena sudah meninggal.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melihat daru layar monitor TV pasien Covid-19 yang sudah ditutup kain putih karena sudah meninggal. /instagram@aniesbaswedan

KABAR TEGAL- Hampir satu jiwa sudah Covid-19 menjangkit warga Indonesia.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tiba-tiba menyampaikan kabar duka ditengah kondisi pandemi Covid-19 masih meradang.

Kabar duka yang disampaikan Anies Baswedan terkait dengan meninggalnya salah satu pasien positif Covid-19 yang sedang menjalani perawatan.

Baca Juga: Bongkar Surat Tes Covid-19 Palsu, Polisi Amankan 8 Tersangka

Anies Baswedan sebagai mantan penderita Covid-19  tampaknya memahami kondisi pasien tersebut di akhir hayatnya.

Seketika Anies Baswedan menggambarkan bagaimana detik-detik ajal menjemput pasien Covid-19 yang berada di ruang isolasi.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel "Saksikan Detik-detik Ajal Menjemput Pasien Covid-19, Anies Baswedan: Kematian dalam Kesendirian" hal tersebut disampaikan Anies Baswedan melalui unggahan di akun Instagramnya pada Minggu, 24 Januari 2021.

Dalam unggahannya, Anies Baswedan mengungkapkan bahwa pasien tersebut meninggal dalam kesendirian tanpa ada keluarga di sampingnya.

Pasien itu baru saja ditutup kain putih. Ikhtiar manusia berhenti di situ. Semua alat dilepas, Ia telah jadi jenazah.

Baca Juga: Biden Tegaskan Cabut Diskriminatif Terhadap Transgender di Militer Amerika Serikat

"Kematian dalam kesendirian, tanpa ada keluarga di sampingnya,” kata Anies Baswedan melalui akun Instagramnya @aniesbaswedan yang diunggah pada Minggu, 24 Januari 2021 sebagaimana dikutip, Senin, 25 Januari 2021.

Dalam unggahannya tersebut, Anies juga menyampaikan kronologi kematian sang pasien yang ia saksikan dari dekat.

Siang itu, menjelang pukul 14, di RSUD Cengkareng, berdiri di depan layar tv, di ruang kontrol yang memonitor setiap pasien ICU, kami menyaksikan dari dekat,” katanya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayan tersebut juga menggambarkan kondisi saat tim medis dan para Nakes memberikan kabar duka tersebut kepada sang keluarga.

Tidak lama kemudian, Kami menemui keluarganya di depan pintu ruang jenazah. Duka mereka terasa teramat dalam.

"Sesuatu yang tak pernah mereka bayangkan akan terjadi secepat itu. Kebersamaan dan gelak tawa berpuluh tahun keluarga itu, kini tersimpan menjadi kenangan,” tuturnya.

Anies Baswedan kembali menerangkan bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia bukan cerita fiksi dan sekedar angka statistik.

Teman-teman semua, ini bukan fiksi dan bukan sekadar angka statistik. Ini akhir dari sebuah perjalanan anak manusia yang diterpa wabah: bermula dari tertular Covid-19 dan berujung pada kematian,” ujarnya.

Baca Juga: Divaksin Covid-19, Bupati Brebes: Vaksinasi Adalah Ikhtiar untuk Perangi Pandemi Covid-19

Lebih lanjut, Anies juga mengungkapkan bahwa saat ini kasus Covid-19 mayoritas menimpa klister keluarga dengan usia muda dan yang paling banyak menjadi korban meninggal adalah usia tua.

Penularan terbanyak saat ini menimpa klaster keluarga. Satu orang terpapar, lalu menularkan pada anggota keluarga lain.

"Fakta saat ini, paling banyak yang terpapar adalah usia muda, tapi paling banyak meninggal adalah usia tua. Janganlah jadi penular. Ikutlah mencegah penularan,” katanya.

Dalam akhir cuitannya, Anies Baswedan kembali menghimbau masyarakat untuk mengurangi kegiatan di luar rumah dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Kurangi kegiatan di luar rumah, kecuali kegiatan mendesak dan mendasar. Saat pulang, maka taati protokol kesehatan.

Baca Juga: Jumlah Positif Covid-19 Nyaris Tembus 1 Juta Kasus

"Mencuci tangan, memakai masker dan hindari kontak fisik dengan keluarga. Pakai masker itu tidak nyaman, tapi ingatlah, terkena Covid-19 itu jauh lebih tidak nyaman,” kata Anies.

Anies juga mengungkapkan bahwa berjarak, tak bersalaman dengan keluarga untuk melakukan isolasi mandiri, harus tetap dilakukan karena berpisah selamanya itu jauh lebih tidak nyaman.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Anies Baswedan (@aniesbaswedan)

 

***

Editor: Lazarus Sandya Wella

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x