Marak Isu Penjarahan Bantuan Gempa di Sulbar, Polisi Lakukan Pengawalan

- 18 Januari 2021, 02:06 WIB
Kapolda Sulbar Irjen Pol Eko Budi Sampurno saat rapat di Posko Indul Satgas Bencana Sulbar, Sabtu, 16 Januari 2021.
Kapolda Sulbar Irjen Pol Eko Budi Sampurno saat rapat di Posko Indul Satgas Bencana Sulbar, Sabtu, 16 Januari 2021. /Dok.Humas Polri/

KABAR TEGAL - Polda Sulbar memberi respons atas maraknya isu penjarahan bantuan logistik untuk korban terdampak gempa bumi berkekuatan 6,2 M di Kabupaten Majene, Sulbar dan Polisi menyebut penjarahan memang terjadi pada sejumlah wilayah yang bukan merupakan titik sentral pengungsian.

"Maraknya isu penjarahan di beberapa wilayah yang terjadi di Malunda dan di Kecamatan Kaluku di mana lokasi-lokasi tersebut adalah lokasi-lokasi yang bukan merupakan titik sentral tempat pengungsian," jelas Kapolda Sulbar Irjen Pol Eko Budi Sampurno saat rapat di Posko Indul Satgas Bencana Sulbar, Sabtu, 16 Januari 2021.

Irjen Pol Eko Budi Sampurno juga mengatakan, mereka yang bantuan logistiknya diambil sebelum tiba di Posko Utama kebanyakan pembawa bantuan yang bersifat perorangan.

Baca Juga: Bantu Korban Gempa Sulbar, TNI AU Kerahkan Pesawat Boeing 737

"Hal ini diawali hasil evaluasi kami tadi terjadinya antusias masyarakat yang akan membantu secara perorangan memberikan bantuan, jadi rata-rata dijarah itu adalah gerakannya secara perorangan, kemudian dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu yang sebetulnya bukan korban utama daripada bencana ini," jelas Kapolda.

Jenderal Bintang Dua tersebut juga mengatakan, pengawalan bantuan gempa Sulbar telah diberikan di sejumlah wilayah perbatasan masuk Mamuju.

"Kejadian itu sebagian kita evaluasi dan akhirnya kami putuskan kami koordinasi ke polres perbatasan yaitu Polres Polman, Polres Majene, Polres Pasang Kayu dan Mamuju Tengah untuk mengawal setiap bantuan kemanusiaan dimasukkan ke dalam polres dulu," terang Kapolda.***

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x