Amankah Mengonsumsi Daging Sapi yang Terjangkit PMK? Begini Pendapat Pakar

19 Juni 2022, 08:25 WIB
pendapat pakar mengenai keamanan mengonsumsi daging sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku PMK /ilustrasi RyanMcGuire

 

KABAR TEGAL - Setelah gaduh Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkit hewan ternak sapi belakangan ini, tentu benyak menimbulkan kekhawatiran.

Bukan hanya kekhawatiran untuk para peternak akan kesehatan sapinya, tapi juga kekhawatiran para konsumen yang hendak mengonsumsi daging sapi.

Pasalnya wabah PMK ini marak terjadi pada sapi menjelang Hari Raya Idul Adha yang memang disertai dengan kurban yang lazimnya di Indonesia menggunakan hewan ternak seperti sapi dan kambing.

Baca Juga: KODE REDEEM FREE FIRE (FF) Minggu 19 Juni 2022 Terbaru, Klaim dan Ambil Hadiah Senjata Tak Terduga dari Garena

Dengan maraknya PMK pada sapi, kekhawatiran masyarakat akan kesehatan dan keamanan mengonsumsi daging sapi yang terjangkit PMK tentu menjadi pertanyaan.

Atas hal tersebut, Pakar Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Prof Mustofa Helmi menerangkan bahwa daging sapi yang terjangkit PMK aman untuk dikonsumsi dengan syarat daging sapi sudah melalui proses pelayuan sebelum dikonsumsi.

"Proses pelayuan adalah metode dengan cara daging digantung untuk menurunkan PH dari daging," ujarnya dikutip dari Antara, Selasa, 14 Juni 2022.

Baca Juga: Terpengaruh PMK pada Sapi, Permintaan Kambing untuk Kurban Meningkat dan Sebabkan Harga Kambing Naik

Diketahui, dalam proses pelayuan tersebut akan terjadi enziminasi secara otomatis pada daging sapi yang dapat menurunkan kontaminasi dari virus PMK pada daging sehingga daging tersebut aman untuk dikonsumsi.

"Jadi aman dikonsumsi masyarakat. Sebetulnya tanpa dilayukan dan langsung dimasak bisa saja, mati semua virusnya. Tapi kan tangan akan mudah tercemar," sambung Prof Mustofa.

Ia pun menjelaskan bahwa virus PMK sangat menular untuk sesama hewan, bahkan tingkat penularan ke sesama hewan mencapai 100 persen. Namun penularan PMK pada manusia kemungkinannya sangat rendah, karena PMK tergolong virus nonzoonosis (Virus yang tidak menular dari hewan ke manusia).

Baca Juga: Polda Jateng Gelar Event Sepeda Gembira Semarak Bhayangkara ke-76

"Adanya virus PMK disebabkan oleh virus Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae. Adapun ciri-cirinya adalah melepuh pada mulut sapi, kemudian juga teracak kakinya sapi," jelasnya.

Menurut Prof. Mustofa ada dua cara yang bisa dilakukan guna mengantisipasi penyebaran PMK pada sapi.

Pertama, membuat vaksin dari isolat lokal dan yang kedua menggunakan desinfektan terhadap sapi yang terlanjur terjangkit PMK.

Baca Juga: Sudah Dimulai! Berikut Jadwal TKB Rekrutmen BUMN Bagi Peserta yang Telah Dinyatakan Lolos TKD dan Core Values

"Selanjutnya, bagi hewan yang terjangkit harus dikarantina agar tidak menyebarkan virus ke hewan ternak lainnya. Dengan begitu penyebaran bisa terkontrol," kata dia.

Sebagai Informasi bahwa PMK dapat sembuh pada sapi dewasa dalam 14 hari, namun pMK sangat berbahaya bagi anak sapi karena daya tahan tubuh anak sapi masih sangat lemah.

Adapun kerugian ekonomis bagi peternak dari pada sapi dewasa yang terjangkit PMK adalah sapi menjadi kurang nafsu makan dan mengakibatkan sapi menjadi kurus dan harga jualnya turun.***

Editor: Lazarus Sandya Wella

Tags

Terkini

Terpopuler