Menurut Riset Katadata Insights Center, sebanyak 77% pelaku usaha menyatakan marketplace membantu memasarkan produk sehingga mereka bisa bertahan dan berjualan di masa pandemi, 72% menyatakan terdapat banyak program promo, 69% menilai marketplace aman untuk bertransaksi dan 66% mengaku mudah untuk digunakan.
Riset Katadata bertajuk ‘MSME Study Report: Peran Marketplace bagi UMKM’ juga mengungkapkan sebanyak 82% pelaku usaha memilih Shopee sebagai marketplace untuk berjualan online, jauh melampaui pemain-pemain e-commerce lainnya, seperti Tokopedia (64%), Bukalapak (28%), Lazada (22%), Blibli (15%) dan lainnya (9%).
Keunggulan dan manfaat langsung yang dirasakan oleh penjual menjadi dasar untuk para e-commerce terus berinovasi dan menggali potensi terhadap aspek-aspek yang dapat mendukung penjual dalam meningkatkan penjualan.
Adapun indikator konsiderasi penjual meliputi beberapa hal, dimana pada survei yang sama, ditegaskan bahwa sebagian besar penjual UMKM mulai berjualan di marketplace karena:
- Dipertimbangkan karena dirasa praktis dan bisa menjalankan usaha dimana saja (70%).
- Menawarkan banyak promo serta gratis ongkir yang dapat menarik konsumen (69%).
Selain faktor tadi, ada pula hal lain yang menjadi indikator konsiderasi penjual. Bukan hanya membahas mengenai medium perpanjangan tangan terhadap konsumen ataupun kampanye yang dihadirkan setiap bulannya, akan tetapi juga meliputi bantuan dari hulu ke hilir.
Riset dari Katadata Insight Center juga selaras dengan riset Ipsos pada 2022 bertajuk: Persaingan E-Commerce di tengah Kemeriahan Akhir Tahun. Hasil riset ini mengungkapkan 44% responden menilai Shopee sebagai e-commerce yang memiliki peran terbesar dalam penyediaan edukasi, penyaluran dana, dan logistik, diikuti oleh Tokopedia (35%) dan Lazada (10%).
Baca Juga: Buka Laman cekbansos.kemensos.go.id, Cek Penerima Bansos PKH 2023 Tahap 1 yang Cair Februari