KABAR TEGAL - Setelah adanya klarifikasi mengenai berita yang menyebabkan terjadinya pendarahan otak yang dialami Tukul Arwana diakibatkan setelah vaksin adalah hoax.
Muncul penjelasan dari pihak dokter dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional bahwa penyakit yang diderita oleh Tukul Arwana diawali dari hipertensi yang dideritanya.
"Sebenarnya kondisi pasien kami terima dalam kondisi hipertensi ya. Terdeteksi di IGD itu sekitar 200an tensinya, pada saat kita lakukan pemeriksaan secara lengkap, terjadi pendarahan sebesar 40 CC kemungkinan besar dari hipertensi," ucap dr.Sardiana kepada awak media.
Pihak dokter menjelaskan saat pertama kali tiba di rumah sakit kondisinya sudah mulai mengalami penurunan kesadaran.
Tukul Arwana yang terjadi berada di Instalasi Gawat Darurat (IDG) langsung dibawa keruang operasi untuk dilakukan tindakan.
"Muntah-muntah dan sudah mulai mengantuk. Mengalami penurunan kesadaran. Kami dokter IGD langsung memeriksa. Kami berdiskusi, mengevaluasi, dan kami memutuskan untuk melakukan operasi segera," kata dr.Ricky.
Baca Juga: Polda Jateng Berhasil Gagalkan Penyelundupan Benih Bening Lobster di Cilacap
Meskipun masih terbaring lemah, namun kondisi Tukul Arwana semakin hari semakin baik. Ia mulai bisa merespons ketika diajak komunikasi dengan menggerakkan anggota tubuhnya.
"Jadi pada prinsipnya, pas melakukan tindakan sudah mendapatkan respons yang sangat baik pada pasien. Lalu untuk pemulihan secara literatur memang fase akut itu kurang lebih sekitar tiga minggu," jelas dr.Arief.