Utang Garuda Tembus Rp70 Triliun, Rafli Desak Restrukturisasi Secara Menyeluruh

- 19 Juni 2021, 10:07 WIB
Anggota Komisi VI DPR RI Rafli.
Anggota Komisi VI DPR RI Rafli. /Dok. DPR RI/

KABAR TEGAL - Anggota Komisi VI DPR RI Rafli mendesak PT Garuda Indonesia untuk segera melakukan restrukturisasi secara menyeluruh.

Restrukturisasi tersebut mencakup sisi manajemen, pelaksanaan teknis, hingga operasional.

Menurutnya, perusahaan ini telah menghadapi kondisi berat dalam beberapa tahun ke belakang karena beban utang yang mencapai Rp70 triliun.

Baca Juga: Soal Lonjakan Covid-19 di Kabupaten Tegal, DPRD Nilai Kinerja Satgas Covid-19 Belum Maksimal

Ia menilai persoalan keuangan yang dialami Garuda Indonesia harus segera diselesaikan agar perusahaan pelat merah itu tidak mengalami kebangkrutan.

“Persoalan Garuda sudah sangat menyesakkan dada. Sesungguhnya kita harus tahu karena kerugian Garuda bukan hanya di masa pandemi. Hari ini sudah tidak bisa dibendung lagi, bengkaknya (utang) sudah luar biasa,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut, sebagaimana dikutip KabarTegal dari situs resmi DPR RI pada Sabtu, 19 Juni 2021.

Di sisi manajemen, politisi dapil Aceh ini meminta Garuda mengkaji ulang pembayaran penuh gaji karyawan. Besaran beban operasional tersebut kini tak sebanding dengan pendapatan emiten lantaran frekuensi penerbangan terus menyusut.

Baca Juga: DPR Minta Kejagung Tangani Serius Kasus Dugaan Korupsi BPJS Ketenagakerjaan

“Jadi restrukturisasi ini bagaimana caranya melakukan efisiensi manajemen di tubuh Garuda,” katanya.

Utang Garuda terus membengkak dan bertambah sekitar Rp 1 triliun per bulan. Beban paling besar berasal dari perjanjian kerja sama dengan lessor.

Garuda pun tengah menjajaki renegosiasi dengan lessor-lessor-nya untuk mengurangi tanggungan.

Baca Juga: DPR Minta Kemensos Laporkan Perbaikan DTKS Secara Berkala

Selain itu, perusahaan tengah menghimpun sejumlah opsi penyelamatan perusahaan. Opsi-opsi penyelamatan juga dirumuskan oleh Kementerian BUMN sebagai pemegang saham terbesar Garuda.

Opsi pertama, Kementerian BUMN memberikan dukungan penuh melalui suntikan pinjaman atau ekuitas.

Halaman:

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x