KABAR TEGAL - Staf Khusus (Stafsus) Presiden Bidang Komunikasi dan Juru Bicara Presiden M. Fadjroel Rachman mengajak semua elemen masyarakat untuk memerangi misinformasi dan disinformasi terkait vaksin.
Hal ini disampaikan dalam webinar “Vaksin COVID, Amankah? Tantangan dalam Implementasinya”, yang diselenggarakan oleh Majelis Sinergi Kalam (Masika) Ikatan Cendekiawan Muslim (ICMI) Sulawesi Selatan dan komunitas Kawan Vaksin pada Sabtu, 16 Januari 2021.
Fadjroel mengungkapkan bahwa misinformasi dan disinformasi menjadi satu dari tiga tantangan penerimaan masyarakat terhadap vaksinasi, khususnya di dunia digital.
Baca Juga: Konservasi Lingkungan, Warga Margoyoso Gunakan Perdes Dan Mitos
Dua tantangan lainnya antara lain dimensi keagamaan dan pengetahuan. Dimensi keagamaan ditunjukkan dengan adanya sebagian masyarakat yang masih mempermasalahkan vaksin dari segi kehalalan.
“Kita mesti sebarkan secara masif fatwa MUI bahwa vaksin COVID-19 yang dipakai perdana oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Januari 2021 itu suci dan halal.”
Lalu dimensi pengetahuan berkaitan dengan efektivitas dan keamanan. “Demikian pula untuk dimensi ini, kita mesti sebarkan secara masif bahwa vaksin COVID-19 tersebut sudah mendapatkan Emergency Use Authorization dari BPOM yang sesuai standar WHO,” ujarnya.
Baca Juga: Marak Isu Penjarahan Bantuan Gempa di Sulbar, Polisi Lakukan Pengawalan
Ketiga tantangan tersebut dapat diatasi dengan cara kolaborasi, menumbuhkan masyarakat melek informasi dan waras digital.