Hujan Ekstrem Melanda Indonesia, Begini Analisis BPPT

- 16 Januari 2021, 14:41 WIB
Warga melintasi banjir yang menggenangi kawasan padat penduduk di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat, 15 Januari 2021.
Warga melintasi banjir yang menggenangi kawasan padat penduduk di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat, 15 Januari 2021. /Foto: Antara/BAYU PRATAMA S/

KABAR TEGAL - Balai Besar Teknologi Cuaca - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBTMC-BPPT) peringatkan hujan ekstrem yang melanda beberapa wilayah Indonesia. Di Kalimantan Selatan, tingkat curah hujan yang terjadi telah mencapai 270 mm per hari.

“Hujan yang terjadi beberapa hari ini, dan cukup lebat lebih disebabkan karena adanya daerah pertemuan atau pumpun angin di wilayah Kalimantan Selatan, di mana akan menyebabkan penumpukan massa udara dan menyebabkan pertumbuhan awan yang cukup masif di daerah tersebut. Seperti terlihat pada gambar gradien angin bahwa sejak beberapa hari lalu terjadi daerah konvergensi angin dan terlihat lebih kuat,” ujar Jon Arifian, Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca di Jakarta, Sabtu, 16 Januari 2021.

Jon Arifian mengatakan dari analisis vector angin global tanggal 8 – 12 Januari 2021, wilayah Indonesia merupakan area pertemuan angin dari Samudera Pasifik (Timur) dan Samudera Hindia (Barat) yang menyebabkan pengumpulan massa udara di wilayah Indonesia bagian tengah. Pengumpulan massa udara yang cukup masif berpotensi menyebabkan hujan ekstrem seperti halnya yang terjadi di Kalimantan Selatan.

Baca Juga: Novel Baswedan Tanggapi Dicalonkannya Komjen Listyo Sigit Sebagai Kapolri

Dari beberapa penakar hujan milik BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), tingkat curah hujan yang terjadi di Kalimantan Selatan telah mencapai 270 mm perhari, sehingga masuk dalam kategori sangat ekstrim.

“Banjir setinggi 2-3 meter melanda Kalimantan Selatan dan menyebabkan rumah warga terendam banjir. Hujan yang terjadi beberapa hari sebelumnya, dan hujan ekstrim tadi malam merupakan penyebab terjadinya banjir. Pusat curah hujan tertinggi terletak di wilayah Kalimantan Selatan bagian barat dan selatan, seperti terlihat pada gambar peta intesitas curah hujan BMKG,” ungkap Jon Arifian.

Kendati demikian, Jon mengatakan, peluang hujan di Kalimantan Selatan dalam beberapa hari kedepan berdasarkan beberapa prediksi ECMWF dan GFS, akan berangsur menurun.

Baca Juga: Tiga Tukang Batu di Grobogan Tersengat Listrik Saat Bekerja, Satu Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

”Kalaupun ada hujan pada beberapa hari setelahnya intensitasnya akan lebih ringan dari tanggal 14 dan 15 Januari 2021,” tutur Jon.

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x