Selain itu kerap kali data penerima juga tidak sesuai dengan yang didaftarkan dalam e-wallet, atau dompet digital yang didaftarkan sebagai penerima bansos.
"Sekarang menjadi konsentrasi saya dengan daerah untuk melengkapi karena tidak terkineksinya dengan NIK (Nomor Induk Kependudukan)," tambahnya.
Baca Juga: Tak Gemetar, Dokter yang Jadi Vaksinator Ganjar Ternyata Teman Gowes
Sebelumnya, Risma menyatakan telah menyiapkan sejumlah langkah agar penyaluran bantuan sosial (bansos) COVID-19 tepat sasaran.
Risma mengatakan pihaknya telah menyiapkan perangkat lunak yang akan memadu-padankan data penerima bansos dengan NIK.
"Jadi sebelum kita proses realisasi dan PT Pos Indonesia itu kami menyiapkan software itu di mana yang pertama penerima itu harus connect dengan data NIK," katanya.***