Network
KABAR TEGAL - Desas-desus nama calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia, pengganti Jenderal Polisi Idham Azis, yang di usung Komisi Kepolisian Nasional kepada Presiden, akhirnya dijawab oleh Sekretaris Kompolnas, Irjen Pol (Purn) Dr. Benny Jozua Mamoto, SH, M.Si., Jumat (8 Januari 2021).
Sekretaris Kompolnas, menuturkan, sebagai pertimbangan kepada Presiden Republik Indonesia, terkait pencalonan dan pergantian Kapolri, sehubungan dengan akan berakhirnya masa dinas Kapolri, Jenderal Polisi, Drs Idham Azis, maka Kompolnas melakukan serangkaian kegiatan diantaranya adalah melakukan tiga kali focus group discussion (FGD).
Pada pelaksanan FGD pertama, Kompolnas bersama seluruh masyarakat, yang diwakili oleh para Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Akademis, LSM, dan kalangan media, telah menyerap aspirasi tentang kriteria Kapolri seperti yang masyarakat harapkan.
Baca Juga: Polri Bentuk Tim Khusus Tindaklanjuti Temuan Komnas HAM Soal Penembakan Laskar FPI
Sama halnya dengan FGD kedua dilakukan Kompolnas bersama para Senior Polri dari Persatuan Purnawirawan Polri (PP POLRI), para mantan Kapolri, mantan Waka Polri, dilakukan untuk menyerap aspirasi dari para Senior Polri tersebut.
FGD ketiga, Kompolnas dengan para Jenderal Polri yang masih aktif dari lulusan 1989-1995 yang tentunya nanti, akan dipimpin oleh Kapolri yang baru.
“Dari serapan aspirasi tersebut, Kompolnas mencoba untuk menyusun kriteria Kapolri yang diharapkan. Selain itu Kompolnas juga mencoba untuk mendata, siap-siap saja sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dari sisi kepangkatan dan rekam jejak yang memenuhi syarat,” tutur Benny Mamoto.
Mamoto mengatakan, berdasarkan rapat pleno, yang diadakan oleh Kompolnas, pada Rabu 6 Januari 2021, yang dipimpin langsung oleh Ketua Kompolnas dalam hal ini Menko Polhukam, untuk bersama-sama merumuskan, memilih dan hasilnya telah di kirim oleh Ketua Kompolnas kepada Presiden.
Baca Juga: Resmi, MUI Tetapkan Vaksin COVID-19 Produksi Sinovac Halal dan Suci
“Mengenai nama, Kompolnas tidak mungkin publikasikan karena suratnya bersifat rahasia. Yang jelas nama-nama Calon Kapolri yang telah di serahkan Kompolnas kepada Presiden lebih dari satu nama,” ucapnya.***
