Network
KABAR TEGAL - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, dr. Hendadi Setiadji tidak menampik angka peningkatan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tegal tertinggi di provinsi Jawa Tengah. Hal ini dikatakan Hendadi pada saat pertemuan yang awak media di pendopo rumah dinas Bupati Tegal, Jumat sore (20 November 2020).
Pertemuan yang digagas oleh Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Tegal tersebut sekaligus menjadi ajang tanya jawab terkait perkembangan terbaru kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal. Hendadi dalam paparannnya menjelaskan bahaya corona virus disease yang mematikan dengan tingkat penyebaran sepuluh kali lipat jika dibandingkan virus lainnya.
"Virus ini menyerang sel dalam tubuh manusia, kekuatannya sepuluh kali lipat. Virus ini menyerang jaringan sel tubuh, apalagi jika kita punya penyakit penyerta lainnya maka daya tahan tubuh kita bisa semakin lemah," jelas Hendadi.
Baca Juga: Bupati Tegal Ajak Media Bersinergi Tangkal Hoak dan Bangun Narasi Positif Tekan Penyebaran Covid-19
Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal terus melakukan upaya penanganan dan pencegahan secara maksimal. Hendadi menambahkan seluruh komponen dinas kesehatan berupaya penuh dengan melakukan 3 T dan mensosialisasikan 3 M kepada masyarakat.
" 3 T selalu dan terus kami lakukan. Testing yakni melakukan test baik rapid maupun swab. Tracing yakni melalukan pelacakan kepada orang-orang yang melakukan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif. Dan Treatment yakni memberikan pengobatan dan penanganan terhadap pasien itu sendiri," papar Hendadi.
Hendadi juga meminta awak media bisa bersinergi dengan Dinas Kesehatan dalam rangka menekan angka penyebaran. Narasi-narasi yang bisa meningkatkan kesadaran akan pentingnya 3 M diharapkan semakin banyak diberitakan kepada masyarakat.
"Jangan lelah untuk menjaga diri dengan menerapkan 3 M. Media punya peran sangat penting, karena media merupakan corong informasi bagi masyarakat. Media jadi referensi bagi masyarakat luas, jadi narasi yang benar dan positif pasti bisa membantu menekan angka penyebaran Covid-19" ungkap Hendadi.***
