KABAR TEGAL – Di tengah geliat bisnis peternakan kambing, Asepsia, pemuda asal Desa Tembok Luwung, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, berhasil menorehkan prestasi dan keuntungan dari usaha ternak kambing Peranakan Etawa (PE) premium. Usaha yang baru berjalan sekitar 10 bulan ini telah membawa perubahan positif bagi perekonomiannya.
Ditemui langsung di kandangnya yang terletak di Jalan Kembang 2, Asep memaparkan bahwa saat ini ia memelihara 13 ekor kambing PE. Dari jumlah tersebut, lima ekor disiapkan khusus untuk kontes, sementara sisanya merupakan kambing pedaging yang dijual menjelang momen Iduladha.
Penjualan kambing kurban Peranakan Etawa berukuran besar menjadi daya tarik tersendiri. Kambing jenis ini dapat mencapai berat hingga 140 kilogram dengan tinggi badan 103 centimeter. Harga jualnya bervariasi mulai Rp10 juta hingga Rp50 juta, tergantung berat dan ukuran fisik kambing.
Baca Juga: Paguyuban Peternak Kambing Bregas Ngabuburit Bawa Kambing dan Bagi-bagi Takjil
“Permintaan kambing PE memang tinggi, baik untuk keperluan kontes maupun konsumsi. Harga kambing pedaging bisa mencapai Rp7,5 juta hingga Rp13 juta, sementara kambing kontes bisa bernilai jauh lebih tinggi,” ujar Asep kepada Kabar Tegal, Rabu, 21 Mei 2025.
Salah satu kambing andalannya bernama Baron menjadi bukti keseriusan Asep dalam menggeluti bisnis ini. Dengan tinggi badan 103 cm dan bobot 104 kg, Baron sudah berhasil menyabet gelar juara pertama dua kali dalam kontes lokal di Purbalingga. Kini, Baron tengah dipersiapkan mengikuti kontes bergengsi IGB Eco Carnival di Jombang, Jawa Timur pada 25 Mei mendatang.
“Baron pernah mendapatkan penawaran hingga Rp50 juta. Untuk kambing kontes, harganya memang tidak ada patokan, tergantung minat pembeli,” jelas Asep.
Baca Juga: Ciptakan Situasi Kondusif Selama Libur Idul Adha, Polres Tegal Kota Gelar Razia Miras
Perawatan ketat diterapkan demi menjaga kualitas kambing-kambingnya. Baron dimandikan tiga kali seminggu menggunakan sampo khusus, serta diberi asupan pakan berupa ampas tahu, polar, konsentrat, dan hijauan daun nangka. Selain itu, Asep juga rutin memberikan jamu herbal agar stamina kambing tetap prima.
Selama tujuh bulan terakhir, Asep berhasil menjual sekitar 45 ekor kambing PE ke berbagai kota, termasuk Jakarta dan wilayah sekitar Tegal. Harga yang ditawarkan sudah termasuk ongkos kirim hingga ke rumah pembeli.