Bawaslu Kabupaten Tegal bersama Stakeholder Tanam Pohon Manggis: Simbol Komitmen Jaga Integritas

Kabar Tegal - 27 Des 2024, 16:28 WIB
Editor: Tim Kabar Tegal
Bawaslu Kabupaten Tegal bersama Stakeholder tanam pohon manggis, menjadi simbol komitmen menjaga integritas sebagai penyelenggara Pemilu.
Bawaslu Kabupaten Tegal bersama Stakeholder tanam pohon manggis, menjadi simbol komitmen menjaga integritas sebagai penyelenggara Pemilu. /Kabar Tegal/Dwi Prasetyo Asriyanto/

KABAR TEGAL - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Tegal menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama stakeholder, di Syailendra Grand Dian Hotel, Slawi pada Jumat, 27 Desember 2024. Acara ini bertujuan untuk memperkuat integritas pengawas Pemilu dalam menjalankan tugas dan fungsi mereka.

Ketua Bawaslu Kabupaten Tegal, Harpendi Dwi Pratiwi, dalam kesempatan itu memaparkan evaluasi pelaksanaan pengawasan tahapan Pemilu Serentak 2024 di Kabupaten Tegal. Rapat ini juga dimanfaatkan sebagai forum silaturahmi setelah berakhirnya dinamika Pemilu 2024, yang kini tinggal menunggu pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih.

Sebagai penutup acara, dilakukan simbolisasi penanaman pohon manggis bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Tegal. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, seperti perwakilan akademisi, instansi hukum, organisasi pers, KPU, Polres Tegal, hingga komunitas disabilitas.

Baca Juga: Bawaslu Kabupaten Tegal Launching dan Bedah Buku 'Potret Perjalanan Sang Ujung Tombak Pemilu 2024'

Ditemui usai acara, Harpendi menjelaskan bahwa penanaman pohon manggis ini merupakan kegiatan serentak yang dilakukan Bawaslu di seluruh Indonesia, meskipun waktu pelaksanaannya berbeda-beda di setiap daerah.

"Sebanyak 10 bibit pohon manggis kami tanam sebagai simbol komitmen menjaga integritas dalam menjalankan tugas sebagai penyelenggara Pemilu," ujar Harpendi.

Ia juga memaparkan filosofi mendalam di balik pemilihan pohon manggis sebagai simbol. Menurutnya, buah manggis dikenal memiliki tanda bintang di bagian bawah kulit yang mencerminkan jumlah ruas daging di dalamnya—sebuah metafora tentang kejujuran dan konsistensi.

Baca Juga: Gerakan Relawan Tanpa Syarat Laka Apa-Apane Laporkan KPU dan Bawaslu Kabupaten Tegal ke DKPP, Ada Apa?

“Buah manggis tidak pernah bohong. Apa yang terlihat di luar sesuai dengan yang ada di dalam. Selain itu, meskipun kulit luarnya kasar, isi buahnya putih bersih, melambangkan kesucian dan ketulusan,” tambahnya.

Lebih jauh, Harpendi mengungkapkan bahwa hampir seluruh bagian pohon manggis, mulai dari daun, kulit, hingga biji, memiliki manfaat. Filosofi ini, menurutnya, sejalan dengan prinsip integritas, yaitu harmoni antara perkataan dan perbuatan.

Halaman:

Tags

Terkini