Pengalaman yang lalu, banyak bermunculan berita hoax dan akhirnya terjadi polarisasi. Masyarakat sempat terbelah menjadi dua," katanya.
Karenanya pengalaman itu bakal dijadikan pedoman untuk mengantisipasi. Salah satu cara untuk menangkalnya yakni dengan rutin berpatroli cyber.
Baca Juga: Optimalkan PAD di Sektor Pajak, Bapenda Kabupaten Tegal Perkuat Kerja Sama dengan Kantor Pertanahan
"Jadi ketika ada postingan yang dinilai hoax, atau adu domba, petugas cyber langsung memberikan pesan khusus agar berita yang di-posting segera di takedown. Namun jika tetap membandel, tim bisa melakukan tindakan tegas," jelasnya.
Untuk itu, Ipda Joko mengimbau, masyarakat harus bijak dalam penggunaan medsos. Baik itu untuk kepentingan berpolitik ataupun yang lainnya.***