“Senang adanya beras murah karena bisa sedikit membantu. Harganya lebih murah di bawah harga pasar,” kata Faidah.
Dengan harga beras yang lebih terjangkau, ia bisa memanfaatkan uangnya untuk membeli sayuran. Karenanya, Faidah berharap agar kegiatan serupa lebih kerap diadakan.
“Adanya pasar murah ini sangat membantu. Mudah-mudahan ada terus, ya,” harap Faidah.
Baca Juga: Pemegang Senjata Api di Polres Tegal Jalani Tes Psikologi
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, Gerakan Pangan Murah BUMD Provinsi Jateng Peduli Inflasi diadakan, mengingat saat ini inflasi Jateng masih 2,49 persen.
Ia menuturkan, kegiatan merupakan salah satu langkah pemprov, pusat, Bulog, dan kabupaten, dalam menurunkan inflasi. Pihaknya terus melakukan GPM ke masyarakat.
“Tujuannya dalam rangka untuk menurunkan harga beras. Harga beras Rp14.000-Rp15.000 per kg. Kami jual harga beras medium ini Rp10.200 per kg. Jadi subsidi sekitar Rp3.000 per kg,” pungkasnya.***